Manado

Kualitas Air Sungai di Manado Tercemar Bakteri E-coli. Banyak Warga Masih BAB di Sungai

MANADO– Kualitas air di Sungai yang ada di Kota Manado kurang baik. Karena kandungan E Colinya melebihi ambang batas. Kepala Bapelitbang Manado Liny Tambajong mengatakan, ini hasil penelitian dari provinsi kandungan bakteri E Coli di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano dan DAS Malalayang. “Ambang batas kandungan bakteri E Coli di sungai itu 3.000. Tetapi tes dari provinsi kadar E Coli di dua sungai mencapai 42 ribu,” ujarnya, ketika memaparkan pemantapan penyusunan RPJMD Perubahan Kota Manado 2016-2021 dan penetapan tema dan prioritas RKPD 2020, di Serbaguna Kantor Wali Kota, baru-baru ini.

Menurut dia, kalau kandungan E-Coli sudah mencapai 42 ribu berarti kualitas air tidak baik lagi dikonsumsi. Ini menjadi tanda awas.

“Berarti banyak warga Kota Manado buang air besar (BAB) di sungai. Dalam artian saluran septic tank langsung ke sungai. Ini menyebabkan air sungai tercemar,” ungkapnya.

Dia berharap, dinas teknis dapat memeriksa kualitas air di sungai di Kota Manado. Sehingga mengetahui apakah sungai di Kota Manado tercemar semua atau tidak. “Setelah itu perangkat daerah baru membuat program untuk mengatasi permasalahan tersebut,” sarannya.

Terpisah, anggota Komisi A DPRD Kota Manado Roy Maramis meminta semua sungai di Kota Manado diperiksa kualitas airnya. Apakah tercemar atau tidak. “Jika  tercemar pemerintah segera membuat pemberitahuan langsung ke masyarakat. Agar tidak mengkonsumsi air tersebut secara langsung,” ujarnya.

Dia meminta pemerintah mencarikan solusi jika sungai di Kota Manado tercemar kandungan bakteri E Coli yang melebih abang batas. “Harus ada program dari pemerintah. Sehingga kandungan E Coli di Sungai bisa dikurangi,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Manado Sonny Rompas mengatakan, pihaknya akan turun melakukan pemeriksaan kualitas air sungai yang ada di Kota Manado.

“Kami memiliki anggaran untuk itu dan akan turun mengambil sampel untuk mengecek kualitas air di laboratorium. Sehingga bisa ketahuan apakah sungai tercemar atau tidak,” pungkasnya.

(redaksi)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button