Manado – Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Zaman modern ini telah masuk mempengaruhi nilai-nilai budaya yang ada ditanah air khususnya Kota Manado dan aset kebudayaan yang memiliki nilai luhur yang tinggi terancam punah.
Menaggapi hal itu, Ir. Sonya Selviana Kembuan (SSK) menilai, perlu dilaksanakan pembenahan dengan diawali langkah-langkah kongkrit dari setiap pemangku kepentingan atau stakeholder, sehingga kemajuan zaman dan era teknologi ini, tidak merusak spirit budaya lokal, warisan kekayaan kearifan lokal dari para leluhur.
“Akhir-akhir ini telah terjadi degradasi budaya pada generasi masa kini, yakni para anak-anak muda yang lahir dan bertumbuh di era digital dan teknologi. Jika hal ini dibiarkan, maka dapat dipastikan Budaya Minahasa, Nusa Utara, Bolmong Raya, serta beberapa budaya yang yang telah bertumbuh subur di Kota Manado tercinta, akan musnah, digilas kemajuan zaman,” ujar SSK.
Dilanjutkannya, melestarikan serta menanamkan budaya dan spirit yang terkandung didalam budaya lokal adalah bagian terpenting dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM), yang berkualitas di era kompetisi global, namun tidak menghilangkan nilai-nilai budaya sebagai jati diri generasi muda atau yang biasa disebut kaum Milenial.
Ada banyak hal yang bisa diangkat dari sisi budaya lokal, sebagai aset daerah. Potensi budaya lokal di Kota Manado belum semuanya tersentuh dan dioptimalkan, dalam konteks membangun identitas daerah di tengah derasnya arus kemajuan zaman.
“Sejarah lokal, kerajinan berbasis budaya lokal, kuliner lokal, dan tradisi-tradisi budaya lokal sebagai warisan budaya perlu mendapat perhatian serius dari semua pemangku kepentingan. Globalisasi budaya memiliki peran yang sangat strategis ditengah era digital, khususnya bagi generasi masa kini,” pungkas SSK. (TMC SSK)
