Minahasa Selatan

Warga Desa Pinapalangkow Keluhkan Keberadaan Kandang Babi di Tengah Pemukiman

 

Kandang ternak Babi yang terletak di tengah pemukiman warga Desa Pinapalangkow yang dikeluhkan warga desa.

MINSEL – Keberadaan kandang babi di Desa Pinapalangkow, Kecamatan Suluun Tareran yang belakangan diketahui milik oknum Perangkat Desa setempat dikeluhkan warga.

Pasalnya keberadaan kandang itu berada di tengah pemukiman serta tak memiliki saluran pembuangan limbah. Akibatnya sangat mengganggu kenyamanan warga yang berada disekitar kandang hewan tersebut.

Bahkan keluhan itu sudah disampaikan kepada pemilik kandang namun tidak diindahkan dan pemilik terkesan cuek.

“Bau busuk dari kandang itu sangat mengganggu kami. Bukan hanya mengenai hilang selera makan, namun pastinya gampang kena penyakit akibat keberadaan kandang babi yang berada ditengah-tengah pemukiman warga tersebut,” ujar Meilany Tumober, warga yang halaman rumahnya hanya berjarak sekira 5 meter dengan kandang babi tersebut.

Ditambahkan Tumober, jika hal itu diduga menyalahi aturan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No 32 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Apalagi selama ini pembuangan limbah kotoran dan sisa pakan kebanyakan mengalir di selokan serta baunya sangat menyengat hingga mengganggu pernafasan.

“Orang tua saya sudah menyampaikan hal itu ke Kepala Jaga, tapi sampai saat ini belum ada tindakan dari pihak terkait,” sesalnya.

Camat Suluun Tareran Vecky Rondonuwu yang juga warga Desa Pinapalangkow saat dikonfirmasi mengaku baru mendengar keluhan tersebut.

“Selama ini aman-aman saja, tidak ada warga yang mengeluh,” ujarnya.

Namun Rondonuwu mengatakan jika pihaknya akan menelusuri laporan tersebut dan ditindaklanjuti.

“Kandang babi di tengah pemukiman warga itu memang tidak layak. Namun kalau tidak ada warga yang melapor atau mengeluh, berarti semuanya aman-aman saja kan,” pungkas Rondonuwu.

(koresy pangemanan)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button