Bapak Dan Bunda TPK Stunting Minut Dikukuhkan, Bupati Joune Ganda: Hindari “4 Terlalu” Demi Jaga Generasi Kedepan

MINUT, VIRALBERITA.NET — Demi percepatan penurunan Stunting, Pemerintah Kabupaten Minahasa utara (Minut) menggelar pengukuhan Bapak dan Bunda Tim Pendamping Keluarga Stunting Kabupaten dan Kecamatan Se-Minahasa utara di JG Centre jalan Soekarno Matungkas Minut, senin 27 Maret 2023.
Kegiatan Dihadiri Bupati Minahasa utara Joune JE Ganda, SE. MAP. MM. MSi dan Wakil Bupati Kevin William Lotulung, SH. MH, Sekertaris BKKBN Sulawesi utara Lady Ante, Spd. MAP Forkopimda Minut, Dandim 1310 Bitung Letkol Arm Yoki Efriandi, M. Han, Ketua Ikatan Adhyaksa Darma Karini (IAD) Minut Henny Yohanes, Sekertaris daerah Ir Novly Wowiling, MSi, Ketua TP PKK Minut Rizya Ganda Davega, Ketua Dharma wanita Pdt Ivone Wowiling Lombogia, Camat, Ketua TP PKK Kecamatan dan Desa.
Pada kesempatan ini Ketua TP PKK Minut Rizya Ganda Davega dikukuhkan menjadi Bunda TPK Minut dan Kemudian Rizya mengukuhkan 10 Bapak dan Bunda Tim pendamping Keluarga Kecamatan yang berperan sebagai agent pelopor dan motivator bagi masyarakat secara terkoordinir terintegrasi untuk mencegah stunting.
Dalam sambutan Sekertaris BKKBN Lady Ante mengatakan, dalam Perpres nomor 72 tahun 2021 telah jelas, bagaimana kita harus sama-sama berkontribusi untuk percepatan penanganan dan penurunan stunting karena kalau kita bicara stunting tidak perlu lagi kita Jelaskan panjang lebar, Apa itu stunting? tapi itu bicara soal sumber daya manusia. Jadi, bagaimana kita mengawal supaya kita mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.
“Bicara stunting itu yang diurusin bukan benda, kalau benda rusak bisa diganti. Tapi ini berbicara soal masa depan anak. Apa gunanya Bupati dan Wakil Bupati membangun sarana prasarana yang megah tetapi anak-anak kita tidak menikmati karena mengalami stunting.
Oleh sebab itu kita sepakat bersama-sama untuk menyamakan persepsi, orang tua, pemerintah dan masyarakat, ini tanggungjawab moral kita. Mari kita mengawal anak-anak kita menjadi manusia yang berguna, “ucapnya.
Dari keterangannya, dari 6 indikator keluarga beresiko stunting diantaranya adalah keluarga yang memiliki ibu hamil dan anak remaja.
Sementara, Bupati Minut Joune Ganda terkejut dengan indikator tergolong keluarga beresiko stunting adalah keluarga yang memiliki ibu hamil dan anak remaja. Sehingga, orang nomor satu di Minut ini mengingatkan pentingnya hal tersebut disosialisasikan ke masyarakat karena banyak masyarakat belum memahami.
“Bahwa pentingnya di setiap desa dan kelurahan untuk kita mendaftar mana-mana saja keluarga yang memiliki anak remaja dan mana saja keluarga yang sedang hamil sebab sekarang ini yang di data hanya yang memiliki anak sudah lahir, “tuturnya.
Disampaikan Bupati, ada “4 Terlalu” yang harus dihindari untuk pencegahan stunting. Usia menikah Terlalu muda, jarak kelahiran Terlalu dekat, usia melahirkan Terlalu tua dan memiliki anak yang Terlalu banyak.
” Sangat sulit diatasi setelah usia anak 2 tahun dan membutuhkan biaya yang besar. Mari kita sama-sama menjaga agar anak-anak kita memiliki masa depan yang lebih baik. Kita harus menjaga agar generasi kita ke depan adalah generasi yang unggul, ” kata Ganda.
Bunda TPK Rizya Ganda Davega dalam sambutan mengatakan, stunting menjadi persoalan penting dan serius di negara kita. Keberadaan ini menjadi ancaman dan bahaya bagi anak-anak kita sebagai generasi penerus pembangunan. Momentum ini kita dituntut Bergerak bersama melawan stunting untuk mewujudkan Indonesia tumbuh.
Lanjutnya, dalam penanganan stunting yang akan menjadi fokus utama, menerapkan langkah-langkah menjaga pola makan anak yang bergizi seimbang dan beragam sesuai, mengedukasi semua pihak yang terlibat dalam hal pola asuh anak yang dimulai dari sejak hamil hingga bayi lahir serta memperhatikan kualitas sanitasi air bersih serta pelayanan kesehatan.
“Harapannya, marilah kita bersama-sama dapat melaksanakan strategi nasional penanganan yang telah dicanangkan sehingga target penurunan stunting 14 %dapat tercapai di Kabupaten Minahasa Utara, ” tutur Davega.
Penulis: Deibby Malongkade