MINUT, Viralberita.net — Pemerintah kabupaten Minahasa utara (Minut) cepat tanggap lakukan pergeseran anggaran sebesar 4 Miliar dari 8 SKPD sesuai dengan surat bupati Minahasa utara nomor 49/ASSII/III/2020 prihal pergeseran anggaran proses penanggulangan virus Corona/Covid 19 kepada DPRD Minut pada tanggal 24 maret 2020.
Diketahui, kedelapan SKPD yang dipangkas anggarannya yaitu BKPP, Disnaker, Perhubungan, Badan keuangan, Dinas perindustrian, DLH, Dinas Pangan, Dinas kesehatan, Badan perencanaan dan penilitian dan pengembangan.
Informasi dari salah satu kepala SKPD, bahwa yang dipangkas dari 8 SKPD salah satunya adalah perjalanan dinas.
Menaggapi hal itu, Aktifis Minut Wiliam Simon Luntungan (WSL) mengkritisi dari delapan SKPD, sekertariat DPRD minut sama skali tidak ada kontribusi atau dipangkas anggarannya untuk penanganan Covid 19 bagi masyarakat Minut.
Menurut Wil panggilan akrab WSL, seharusnya anggaran perjalanan dinas DPRD dimasa tanggap darurat dipangkas untuk kebutuhan masyarakat pada kondisi saat ini, karena untuk 75 hari kedepan sesuai dengan instruksi gubernur untuk siaga darurat tidak boleh lakukan perjalanan dinas.
“Sekarang sesuai instruksi gubernur bahwa ada perpanjangan siaga darurat dari 14 hari ke 75 hari, seharusnya para wakil rakyat jangan egois, kalau perjalanan dinas Eksekutif ada pemangkasan anggaran, mereka juga lakukan hal yang sama untuk kepentingan masyarakat Minut. Nda usah baku-baku itong, ngoni masih ada perasaan atau nyanda?” pungkas Luntungan.
Lanjutnya, untuk apa mereka pertahankan perjalanan dinas, sedangkan 75 hari kedepan harus work from home (WFH). Dorang mo kamana? (mereka mau kamana?) jangankan perjalanan dinas, sebenarnya dengan gaji pun mereka harus sumbangkan untuk keselamatan masyarakat saat ini. tidak perlu harus seratus persen gaji, 25 persen sudah cukup untuk 75 hari kedepan masyarakat miskin yang harus tinggal dirumah.
“Jika hanya 8 SKPD yang dipangkas, dan dari dewan sendiri tidak ada, berarti dewan itu egois, tidak ada perasaan, tidak ada empaty sama skali terhadap masyarakat. Nanti masyarakat sendiri yang nilai mereka,” tuturnya.
Menurut Luntungan, masalah Covid 19 ini bukan hanya masalah eksekutif, tapi juga masalah legislatif.
“Saat ini masyarakat sudah tidak terlalu memikirkan masker atau pun hand Sanitazer masyarakat butuh makanan untuk bertahan hidup sampaj 75 hari kedepan,” ucap William.
Dari ungkapan Wil, tidak semua anggota DPRD minut, hanya sebagian yang pro aktif tetapi mereka harus mengikuti yang mendominasi.
Yang jadi pertanyaan menurut Wil, mungkin saja mereka punya rencana untuk tetap melakukan perjalanan dinas.
(Deibby Malongkade)