Foto: Kepala dinas pertanian Minahasa utara Ir Wangke Karundeng
MINUT, VIRALBERITA.NET — Pemerintah terus menggenjot masyarakat agar memanfaatkan lahan kosong untuk menanam dalam mempertahankan kedaulatan pangan. Namun, banyak petani kecewa karena langkanya pupuk bahkan harga pupuk non subsidi masi tergolong mahal. Kalaupun ada pupuk bersubsidi itu hanya kepada para petani yang telah memiliki kartu tani dan pemanfaatan pun terbatas kepada jenis tanaman.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Minahasa memberikan solusi mendorong masyarakat untuk bertanam dengan menggunakan Biosaka. Disampaikan Kepala dinas pertanian Ir Wangke Karundeng, Biosaka merupakan pengganti pupuk yang dapat memenuhi kebutuhan vitamin bagi tanaman agar bertumbuh dengan subur dan dapat meningkatkan produksi.
“Biosaka digolongkan kedalam elisitor. Elisitor itu sendiri adalah suatu senyawa kimia yang
dapat memicu respons fisiologi, morfologi, dan akumulasi fitoaleksin, meningkatkan aktivasi dan ekspresi gen yang terkait dengan biosintesis metabolit sekunder. Secara
sederhana Elisitor berfungsi memberikan sinyal positif pada tanaman agar bereaksi memunculkan sel-sel hebat dan hormon-hormon yang bagus buat pertumbuhan, “jelas Karundeng.
Dalam penjelasannya, Biosaka terbuat dari dedaunan atau rumput yang sehat berwarna hijau yang mudah didapat dan gratis. Proses pembuatannya dilakukan dengan cara meremas dedaunan atau rerumputan di dalam air kurang lebih 5 liter selama kurang lebih 10-15 menit (tidak boleh menggunakan mesin atau alat) sampai tercampur homogen tidak mengendap, tidak berubah warna menjadi bening dan tidak mengeluarkan gas meskipun disimpan dalam waktu yang lama) dan bisa digunakan untuk 3 hektar tanah pada tanaman apa saja.
“Ramuan Biosaka dapat memperbaiki sel-sel tanaman dan yang terpenting ramuan ini bisa dibuat secara mandiri sehingga dapat menghemat penggunaan pupuk kimia serta meminimalisir serangan hama dan menjadikan lahan yang subur. Beberapa pengalaman
menunjukkan bahwa penggunaan Biosaka itu dapat mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida kimia 50 hingga 90% dan meningkatkan jumlah produksi, ” paparnya.
Lanjutnya, ada 13 manfaat dari ramuan Biosaka ini, yakni
1. Efektifitas kinerja yang baik. Reaksi biosaka dapat dilihat dalam waktu 24 jam setelah aplikasi;
2. Dapat digunakan pada seluruh fase tanaman,
mulai dari benih sampai panen;
3. Proses produksinya pun sangat cepat karena
tidak menggunakan metode fermentasi yang
biasanya memakan waktu paling cepat 1 minggu;
4. Cara penggunaannya mudah dan penggunaan
dosis yang sangat sedikit, cukup 40 ml dicampur 15 liter air untuk satu kali penyemprotan untuk luasan 1.000 m2, atau 400 ml untuk 1 ha tanaman padi. “Penyemprotan dari mulai tanam sampai
panen dilakukan sekitar 7 kali aplikasi;
5. Dapat diterapkan pada semua komoditas,
termasuk tanaman perkebunan;
6. Dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia
hingga 50-90 persen, sehingga jauh menghemat
biaya produksi;
7. Bahan baku Biosaka juga tersedia setiap saat di lingkungan petani, dimana dan kapanpun;
8. Biaya nol rupiah/gratis petani bisa membuat
sendiri.
9. Tidak ada risiko kerugian bagi petani dan tanaman.
10. Tidak beracun;
11. Meminimalisir serangan hama penyakit
12. Lahan menjadi subur
13. Umur panen lebih pendek, produktivitas dan
produksi lebih bagus.
Penulis: Deibby Malongkade