Deprecated: Non-static method workbox_ga::show_js() should not be called statically in /home/viralber/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php on line 324
Home / Minahasa Utara / Diduga Pelantikan Pejabat Minut Diintervensi, Panglima Cha : Bupati Hanya Dijadikan Boneka

Diduga Pelantikan Pejabat Minut Diintervensi, Panglima Cha : Bupati Hanya Dijadikan Boneka

Panglima LSM Waraney Tanah Toar Lumimuut Charles Raymond Wowor Pinontoan

MINUT, VIRALBERITA.NET — Pelantikan pejabat di Kabupaten Minahasa utara (Minut) terus bermasalah, diduga ada intervensi dari pihak lain sehingga Baperjakat tidak optimal dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Hal tersebut disampaikan Panglima LSM Waraney Tanah Toar Lumimuut Charles Raymond Wowor Pinontoan menaggapi polemik yang terjadi dalam setiap pelantikan. “Guru dilantik pada sekolah yang tidak ada sekolahnya. Kemudian, Kepala sekolah yang dilantik banyak yang tidak memiliki NUKS (Nomor unik Kepala sekolah) yang lebih parah lagi, adanya dugaan pungli untuk membayar jabatan Kepala sekolah,” ucap Pinontoan kepada media ini, sabtu 9 Oktober 2021.

Dikatakan Cha panggilan akrab Pinontoan, sudah bukan rahasia lagi diduga ada oknum-oknum tertentu yang bertindak sudah seperti Bupati, mengintervensi, mengatur seenaknya serta memanfaatkan keadaan yang ada .

“So talalu banyak matahari di Minut, sehingga merusak tatanan Minut yang mulai membaik dan berkembang. Bupati terkesan hanya jadi boneka, ini pelecehan kepada pemimpin Minahasa utara yang adalah Tonaas Wangko yang seharusnya dihormati. Ini melawan adat Tounsea,” tegas Cha sambil menyayangkan keadaan yang terjadi di Minut.

“Kasihan Bupati, dia ingin yang terbaik tetapi jadinya seperti ini,” ujarnya

Pinontoan meminta Bupati Minahasa utara Joune Ganda, SE dan Wakil Bupati Kevin Wiliam Lotulung, SH. MH harus tegas dan jangan biarkan oknum-oknum tak bertanggung jawab mengintervensi kinerja Bupati agar kedepan, pejabat yang dipilih berdasarkan kemampuan dan kompetensi sehingga dapat membantu Bupati dan Wakil bupati membangun, memajukan dan mensejahterahkan masyarakat Minahasa utara.

“Sesuatu yang benar jangan diam. Yang benar walau kecil harus melawan agar nyata kebenarannya. Sesuatu yang salah yang dibiarkan berulang-ulang akan dianggap benar,” pungkas Cha.

(Deibby Malongkade)

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *