Deprecated: Non-static method workbox_ga::show_js() should not be called statically in /home/viralber/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php on line 324
Home / Sulut / Antrian Panjang Dan Ada Penyalahgunaan Barcode, Diduga Ada Permainan Orang Dalam Dan Mafia BBM, Wil Minta Pemerintah Evaluasi Kinerja Pertamina

Antrian Panjang Dan Ada Penyalahgunaan Barcode, Diduga Ada Permainan Orang Dalam Dan Mafia BBM, Wil Minta Pemerintah Evaluasi Kinerja Pertamina

Viralberita.net — Diduga, ada permainan antara pihak SPBU dan Mafia solar, sejumlah Sopir dump truck angkutan Sulawesi Utara (Sulut) keluhkan kesulitan mendapatkan BBM jenis solar akibat antrian yang panjang, berjam-jam, antri sejak dini hari bahkan harus nginap di mobil semalaman untuk mendapatkan BBM. Bahkan barcode terblokir akibat melebihi batas maksimum pembelian padahal baru akan digunakan.

Dari pantauan media ini, para sopir mengeluh akibat antrian panjang, mereka dirugikan. Banyak pelanggan yang batalkan pesanan karena menunggu lama. Bahkan, mereka yang hitungan ret,   hanya bisa mengantar 1 ret sehari kadang hangus.

” Kami sangat dirugikan. Kami kesulitan untuk mendapatkan solar. Sedangkan pendapatan untuk menghidupi keluarga bergantung dari pekerjaan kami sebagai sopir. Kami mohon pemerintah Sulawesi Utara untuk menolong kami masyarakat yang lemah, ” ucap Herman sopir warga Bitung saat berkumpul bersama teman-teman sopir disalah satu cafe di Minahasa Utara (Minut), selasa 16 September 2025.

Ditambahkan Eby sopir asal Tomohon katakan, mereka  sampai harus bawa bekal makanan dari rumah dan tidur di terpal untuk menunggu antrian. “Kami sampai tidur di terpal dan bawa bekal untuk menunggu antrian, ” katanya.

Selain itu, mereka keluhkan masalah barcode yang diduga ada permainan oleh petugas SPBU yang diduga bekerja sama dengan Mafia solar dengan memakai barcode dari mereka untuk mengisi BBM para mafia solar. Banyak barcode terblokir karena melebihi batas maksimum pengisian, padahal mereka kurang mengisi solar bahkan dalam sehari belum memakai barcode tetapi sudah penuh.

“Saya antri sejak jam 3 sore, nanti dapat giliran jam 9 pagi. Tapi, setelah menunjukkan barcode, sudah terblokir karena melebihi batas maksimum padahal saya belum gunakan. Siapa yang gunakan? ucap Rendy salah satu sopir asal Minahasa Utara ini.

Dari keterangan mereka, yang anehnya, petugas SPBU saat minta barcode mereka foto, kemungkinan barcode kami disalahgunakan.  barcode dicuri. Foto diam-diam dan diduga dengan cara ini dimanfaatkan untuk dijual kepada para mafia BBM.

Mereka juga keluhkan, pembuatan untuk mengaktifkan barcode yang terblokir sangat sulit. Bahkan sampe membayar 600 ribu pada calo agar dapat membantu membuka blokir.

“Sangat susah untuk membuka Blokir. Waktu kami datangi pihak pertamina, mereka katakan hanya bisa dibuat di jakarta atau konfirmasi melalui email. Dan sudah satu bulan dikonfirmasi melalui email, tapi tak juga ada balasan sampai hari ini, sementara kami harus mencari nafkah, ” tambah Rendy.

Aktivis Sulut William Luntungan (Wil) sangat prihatin dengan masalah yang dialami para sopir. Wil sapaan akrabnya mengatakan, sejak BBM  lebih khusus Jenis Solar diwajibkan menggunakan aplikasi MyPertamina, warga justru semakin kesulitan untuk mendapatkan BBM Jenis Solar. Setiap hari hampir disemua SPBU ada antrian panjang. Belum lagi warga terkendala dengan barcode.

 

Disampaikan, pada dasarnya transaksi pembelian sudah ada batasnya dan kendaraan yang pembelian melebihi 200 liter per hari dianggap sebagai indikasi kecurangan dan sanksinya barcode kendaraan tersebut akan diblokir. Tapi masalahnya, kecurangan dilakukan orang lain tapi yang dirugikan pemilik barcode. Karena penyebabnya ditemukan banyak digunakan tanpa sepengetahuan pemiliknya.

“Pemblokiran ini menyasar barcode yang terdeteksi aktif digunakan, namun tidak sesuai dengan riwayat konsumsi dari pemilik terdaftar. Terbukti, orang tidak beli solar tapi kuotanya berkurang. Dari situ ketahuan kalau barcode-nya sudah disalahgunakan. Pertanyaannya, yang hanya tahu barcode-barcode adalah petugas SPBU. Kejadian ini sudah meresahkan. Saya menilai Pengawasan pertamina sangat lemah terhadap SPBU, karena hal semacam ini bisa terjadi. Diduga ada permainan orang dalam dan pemilik pom bensin, ” ujarnya.

Wiliam meminta, perhatian penuh Pemerintah untuk mengevaluasi kinerja Pertamina dan seluruh SPBU di Seluruh Sulawesi Utara (Sulut). Agar praktek-praktik manipulatif ini tidak terjadi. Bahkan para Aparat Penegak Hukum untuk tidak tegas aksi-aksi yang telah merugikan masyarakat dan negara.

“Masalah ini sudah berkepanjangan sampai hari ini tidak pernah ada solusi. Kasian masyarakat sudah menderita sementara para mafia bebas berkeliaran, ” tegasnya.

Menurut Luntungan, dalam waktu dekat para sopir yang tergabung dalam Aliansi Sopir Dump Truck  Sulut akan melakukan aksi demo besar-besaran untuk menyalurkan aspirasi mereka pada pemerintah.

(3by)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *