Berita Terkini

Ronald Kaawoan Serap Aspirasi Masyarakat Matungkas, Warga Sorot Peumahan Dan Zeropoint  

Minut, viralberita.net — Persoalan banjir dan jalan rusak di Zeropoint Minahasa Utara (Minut) menjadi topik dalam reses anggota DPRD Minut Donald Kaawoan di Desa Matungkas Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara, Jumat 25 April 2025.

Dalam reses masa persidangan I tahun sidang ke-2, Ronald C Kaawoan, Amd.T serap aspirasi masyarakat Desa Matungkas dan topik utama pertemuan legislator PSI ini terkait 32 pembangunan perumahan yang ada di Desa Matungkas sehingga sering terjadi banjir. Drainase yang dibangun perumahan tak mampu menampung debit air sehingga air meluap dan terjadi banjir. Volume air inilah yang akhirnya mengalir menuju area zero point dan merusak jalan tersebut.

Hukum Tua Desa Matungkas Novita Tangkudung meminta agar jangan dulu memberikan ijin membangun perumahan. Sebab, perumahan-perumahan tersebut mengakibatkan banjir di Desa Matungkas.

“Kami sebagai pemerintah Desa tidak bisa berbuat apa-apa karena ijin sudah keluar. Jadi, kami memohon agar jangan lagi memberikan ijin, ” ucap Tangkudung.

Selain itu kata Tangkudung, di Desa Matungkas tidak lagi ada lahan pekuburan. Sementara jumlah penduduk makin bertambah, sedangkan di Desa tidak boleh lagi memungut biaya untuk membeli lahan pekuburan. Dan Perumahan-perumahan tidak menyediakan lahan pekuburan.

“Kalau boleh, jangan dulu memberikan ijin mendirikan perumahan. Walaupun pemerintah Desa tidak beri ijin, tapi tau-tau,ijin sudah keluar dari Perkim. Mau bagaimana lagi. Kami minta Perkim harus mengevaluasi semua perumahan-perumahan yang ada di Desa Matungkas karena drainase tidak sesuai dan tidak ada lahan pekuburan di sediakan. Para developer tidak bisa lagi terhubungi. So lari semua, ” pungkas Tangkudung.

Di kesempatan ini, masyarakat meminta agar pemerintah Kabupaten Minahasa Utara menambah anggaran untuk pembuatan jalan dan drainase di zeropoint sebab anggaran 800 juta terlalu kecil. Hanya bisa digunakan skala kecil, sedangkan kerusakan jalan dan drainase memerlukan anggaran yang lebih besar untuk hasil yang maksimal.

“Tidak cukup kalau anggaran 800 juta. Terlalu kecil. Harus tambah anggaran, ” pungkas warga.

Anggota DPRD Donald Kaawoan menerima semua aspirasi masyarakat dan menyampaikan aspirasi-aspirasi sebut akan menjadi Pokok Pikiran (Pokir) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Aspirasi ini saya sudah tampung dan menjadi laporan kegiatan reses dalam sidang Paripurna dan di sampaikan kepada pemerintah Kabupaten Minahasa Utara, agar aspirasi-aspirasi ini dapat dimasukan dalam APBD-P atau APBD 2026. Namun, semuanya disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah, “ucap Kaawoan.

(Deibby Malongkade)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button