The Power Of She” Perempuan Hebat Alva Kalesaran Jadi Inspirasi Dalam FGD FJPI Sulut
Manado, viralberita.net — Dalam rangka memperingati hari Perempuan Internasional tahun 2025, Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Provinsi Sulawesi utara dalam pimpinan Susan Palilingan menggelar Forum Group Diskusi (FGD) di Hotel Whizz Prime Megamas Manado, kamis 5 Maret 2025.
Diskusi yang luar biasa ini menghadirkan 5 perempuan hebat yakni Wakil Ketua DPRD Sulut dr Michaella E Paruntu, MARC, Komisioner KPU Sulut Lanny Ointu, Peneliti IT Sulut Angreiny Kewoh, MSC. ST, Direktur PT NSB Beton Indonesia Alva Kalesaran, SE dan Entrepreneur Debora Rumawouw, DipTh yang berbicara terkait pengalaman mereka dalam menjalani proses dari pengalaman hidup mereka hingga mereka menjadi wanita yang kuat dan sukses.
Kelima Perempuan hebat dalam acara ini sangat menginspirasi kepada para perempuan agar jangan menyerah dalam keadaan apapun sekalipun ditempat bebagai persoalan hidup tetapi tetap bangkit dan maju.
Salah satu yang sangat menginspirasi bagi para perempuan dalam FGD ini adalah Bos Beton Sulut Alva Kalesaran Direktur PT NSB. Kecil-kecil cabe rawit. Direktur perempuan sukses berusia muda centil ini menyampaikan perjalan hidupnya yang menghadapi persoalan berat, namun dirinya dibentuk menjadi perempuan yang tangguh dan sukses dalam usaha ready mix.
Dikatakan Alva, hidup ini pilihan, hidup ini harus kerja keras dan andalkan Tuhan. Namun didalam pilihan, kita butuh proses. Kita harus menjadi perempuan yang hebat. Disini saya buktikan, bukan hanya laki-laki yang bisa maju, bukan hanya laki-laki yang bisa pegang perusahan besar, perempuan bisa. Intinya, jika kita setia dalam perkara kecil Tuhan akan percayakan perkara yang besar.
“Saya seorang direktur, keren ya mendengarnya? tetapi itu saya dapatkan tidak mudah. Semua butuh proses. Bagaimana Tuhan mau melihat saya menerima omelan dan cacian. Menjadi wanita hebat itu, Tuhan ijinkan proses, ” tutur perempuan dengan besic dosen ilmu akuntansi ini.
Dikatakannya, dia percaya, ketika Tuhan percayakan, Tuhan pasti berikan kekuatan. Dirinya seorang perempuan tetapi bisa mendirikan perusahaan beton besar. Saat ini Perusahannya telah berkembang bukan hanya di Sulut, tetapi sampai Kota Palu dan Gorontalo, memiliki kurang lebih 500 karyawan.
Dari pengalamannya, dia menghadapi berbagai persoalan berat baik dalam keluarga maupun dalam pekerjaan, hingga dicaci dan omelin orang namun, tidak membuat dirinya mundur tetapi tetap berdiri menjadi wanita yang kuat.
“Perempuan harus Tangguh bukan hanya dalam pendidikan tetapi juga karakter. Saya harus faith, dengan totalitas, jujur, berintegritas. Walau banyak yang tidak suka tetapi bodoh amat. Yang saya tahu Tuhan mempercayakan saya, Tuhan juga berikan kekuatan. Jadi, saya harus tetap maju. Dan puji Tuhan Perusahan bisa berkembang sampai saat ini dan sudah di buka di Palu dan Gorontalo,” kata Kalesaran.
Dikatakan wanita berhati mulia ini, Tuhan membentuk kehidupannya sehingga mengubah dirinya bukan hanya memikirkan diri sendiri tetapi menjadi berkat bagi orang lain. “Sekarang ini saya bukan lagi memikirkan bagaimana harus kaya, sejahtera, tetapi bagaimana 500 karyawan saya tidak di PHK, mereka punya isteri dan anak, bagaimana mereka harus tetap makan sampai saat ini, apalagi dimasa efesiensi ini, ” ucap Ibu beranak 3 ini.
lanjutnya, dirinya masi muda tapi selalu kuat untuk mampu bersaing dengan Laki-laki dan menang. Dirinya berjuang belajar menguasai apapun yang berhubungan dengan perusahaan. Baik Akuntansi, sosial, dan hukum, dan lainnya karena baginya perempuan harus mandiri dan berpenghasilan sendiri supaya laki-laki tidak pandang rendah kita.
“Saya ingatkan perempuan harus belajar-belajar dan belajar, dan harus punya mental yang kuat. Perempuan harus pintar dan memiliki penghasilan sendiri. Dan buktikan perempuan itu lebih tangguh dari laki-laki,”pungkasnya.
Diketahui, PT NSB Beton Indonesia yang mensponsori pembangunan Bendungan Kuwil, pembangunan SPN Mako Brimob, ECO Part Marriod Hotel Paputungan Likupang, RS OD-SK, Bank Sulutgo dan saat ini sementara dikerjakan RS Cancer Malalayang.
Penulis: Deibby Malongkade
