RDP Dengan Pertamina, Jems Tuuk Pertanyakan Solar Langka di SPBU

oleh -14 Dilihat

Sulut – Anggota Komisi II DPRD Sulut Julius Jems Tuuk, mempertanyakan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di sejumlah SPBU. Hal itu disuarakan Tuuk saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II bersama Pertamina Manado, Senin (10/6).

 

Dia menilai kinerja pihak Pertamina Manado patut dipertanyakan. Bahkan di mata Tuuk, Pertamina Manado dalam mengelola suplai BBM khususnya jenis solar. Menurutnya lagi, adanya kelangkaan ini dipastikan telah terjadi antrian panjang disejumlah SPBU di Sulut, dan ini sangat disesalkan.

 

“Ini Pertamina harus mampu menjelaskan mengapa ada kelangkaan BBM, panic buying di lapangan, saat ini rakyat susah mendapatkan solar, dan penjelasan Pertamina terlalu teoritis tak bisa menjelaskan seperti itu, namun harus dapat membeberkan penyebabnya kesulitan solar di SPBU dan harus mampu menunjukan fakta dan dicarikan solusi terjadi kelangkaan solar di lapangan,” jelasnya.

 

Politisi PDIP asal Bolmong Raya ini menjelaskan bahwa dirinya sangat prihatin saat mendengar aspirasi masyarakat petani di dapilnya, yang mengatakan demikian.

 

“Laporan yang saya terima, warga disana kesulitan mendapatkan minyak solar untuk keperluan mesin pertanian yang memakai bahan bakar solar efeknya produksi pertanian mereka menurun,” ungkap Tuuk.

 

Hal seperti ini mestinya tidak terjadi. “Ini harus dicarikan solusi dilapangan terutama pihak Pertamina harus mempertanggungjawabkan masalah kesulitan BBM jenis solar. Kalau menjelaskan harus dapat memecahkan masalah, kemudian pihak kepolisian harus tahu karena apa terjadi antrian panjang dan kesulitan mendapatkan solar, ini pasti ada penimbunan oleh pihak tertentu,” tukasnya saat RDP.

 

Sementara itu, dipihak Pertamina hanya menjelaskan terkait kuota BBM jenis Solar setiap hari hanya mendapatkan 20.000 liter yang diperuntukan di setiap SPBU di Manado, bagi kendaraan umum maupun pribadi.

 

“Dilapangan terjadi antrian panjang dikarenakan ada BBM solar, yang kami pertanyakan apakah setiap kendaraan itu betul kendaraan yang membutuhkan solar untuk oprasional kendaraan atau hanya untuk menghabiskan kuota solar yang tersedia di SPBU,” tutur perwakilan Pertamina.

 

Diungkapkan pula bahwa pihak Pertamina tugasnya mengatur dan mendistribusi BBM di setiap SPBU. “Yang mengatur oprasional atau penyaluran yakni pihak BP Mingas bersama SPBU,” terangnya.

 

Dalam RDP ini, Komisi II bersama pihak Pertamina akan mengungkap siapa pelaku mafia BBM solar disetiap SPBU yang memicu terjadinya kelangkaan solar.

 

Turut hadir Ketua komisi II Sandra Rondonuwu, anngota Komisi II Inggrid Sondakh, Jems Tuuk, pihak Pertamina Manado, Direskrim Polda Sulut.

No More Posts Available.

No more pages to load.