MINUT, VIRALBERITA.NET — Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara dalam pimpinan Bupati Joune Ganda tak henti dan terus menggenjot angka stunting di Kabupaten Minahasa Utara.
Berbagai program pun dilakukan sampai penanganan pendampingan dengan melibatkan Pemerintah kecamatan hingga Desa. Melalui program Dapur Stunting JGKWL baru-baru ini, melalui data SSGI, dari 20,5% turun menjadi 10,9 persen melebihi target pemerintah pusat 14%.
Keberhasilan tersebut tak memuaskan Bupati Joune JE Ganda,SE.MAP.MM.MSi untuk berhenti bergerak. Kali ini, Bupati JG sapaan akrabnya, menggandeng Stakeholder kolaborasi dalam bekerja sama genjot penurunan angka stunting agar tidak hanya mengharapkan anggaran APBD.
Dalam sambutan usai upacara Hari otonom daerah (Senin 29 April 2024), Bupati Joune Ganda mengajak seluruh elemen masyarakat dan stakeholder untuk keroyokan dalam menekan angka stunting.
“Khusus kecamatan Kema, ada 16 data anak stunting. Mari kita aktif. Kita sudah ada dapur JGKWL, ini upaya kita aktifkan sampai kedesa agar semua aktif. Saya minta di Kecamatan Kema untuk kita genjot ini dan kecamatan lainnya, ” pungkasnya.
Dari keterangan Bupati, data stunting yang ada di Puskesmas-puskesmas adalah Puskesmas Wori 26 anak, Kema 16, Tinongko 16, Mumbune 11, Likupang 6, Tatelu 5, Talawaan 3, Kauditan 2, Kolongan 2, Batu 2, Airmadidi 1. “Ini tantangan untuk kita. Mari kita mengejar sampai angka nol, ” pungkasnya.
Lanjutnya, Keluarga yang beresiko adalah anak remaja putri. Keluarga yang memiliki anak keluarga Putri harus menjadi perhatian penting bagi kita. Keluarga-keluarga yang memiliki anak putri ini adalah pergumulan bagi kita. Jika sudah ada perilaku yang berbeda pada remaja putri, ini harus menjadi perhatian.
“Kemudian Calon pengantin. Diingatkan kepada pendeta atau Ustad yang akan melakukan perkawinan, untuk mengingatkan bagi mereka yang sudah siap punya anak, untuk mempersiapkan diri dengan benar-benar agar memiliki anak yang sehat. Apalagi USG sudah gratis. terhadap anak yang berusia 0 sehingga 24 bukan, anak usia 24 hingga 29 bulan harus diperhatikan. Saya sampaikan jika ada orang tua yang membiarkan anak-anak diusia tersebut, dia akan menjadi anak yang tumbuh tidak normal dan akan mempengaruhi masa depan kita, ” tuturnya.
Dikatakan, Staf khusus Bupati Bidang Pencegahan stunting Dr. Edwin Wantah, dalam rangka akselerasi cepat program pencegahan stunting Minahasa Utara, Pihak Tonsea Recycle Center, Baciraro Startup bersama-sama dengan Staf Khusus Pencegahan Stunting Mengadakan Giat Pembagian Susu Bagi Anak-anak dari keluarga yang berisiko stunting Di kecamatan Dimembe Minahasa Utara.
“Pembagian Susu ini di dukung Oleh PT Nutrifood, perusahaan produsen susu, Direktur Tonsea Recycle Center yang di Wakili oleh Direktur Tonsea Recycle Center Jeanette Langitan SE dan Pihak startup Baciraro Marlon Kamagi, MSi,” ungkap Wanta.
Dari keterangannya, Program ini akan berlangsung Rutin dalam rangka percepatan pencegahan keluarga beresiko Stunting.
(Deibby Malongkade)