MINUT, VIRALBERITA.NET — Akibat cuaca ekstrem, curah hujan terus mengguyur dalam beberapa hari ini, mengakibatkan bencana banjir bandang dan Tanah longsor melanda Provinsi Sulawesi Utara Kabupaten Minahasa Utara di Kecamatan Wori dan Likupang raya sehingga menutup semua akses jalan utama, minggu 7 April 2024.
Dari berbagai informasi yang dirampung media ini, Di Kecamatan Likupang selatan, terjadi banjir bandang di Desa Wangurer, banjir di Desa Kaweruan, 4 titik Tanah longsor di Desa Kokole, Kaweruan dan Paslaten. menutup akses jalan utama menuju Tatelu, Likupang timur dan Likupang barat, tidak bisa dilalui.
Sedangkan di Kecamatan Likupang timur, dari informasi warga setempat, Desa serawet terjadi banjir bandang, 4 rumah hanyut. Di Desa Kampung Ambong 45 rumah terendam banjir, tinggi air mencapai 2 meter. Desa Likupang I, Likupang II, Maen Rinondoran air sudah masuk kerumah-rumah warga.
Sementara di Kecamatan Wori, mengalami banjir sedang Desa Pontoh, Lansa jaga III, Wori, Tiwoho, Talawaan bantik dan Talawaan atas genangan air masi 50cm. Selain itu, Desa Budo rawan terkena longsor. Desa Kima Bajo sudah ada genangan air tapi masih normal di bawah 30 Cm.
Disampaikan Bupati Minahasa Utara Joune JE Ganda, SE. MAP. MM. MSi, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara sudah mengerahkan seluruh jajaran sampai ke pemerintah Desa sejak pagi tadi dan mengevakuasi warga yang mengalami korban bencana di seluruh titik dengan bantuan TNI dan Polri.
“Saat ini lagi fokus penanganan darurat krn masih sementara darurat, ” ucap Joune Ganda yang terus memantau laporan dari semua tim disemua Desa yang mengalami musibah.
Bupati Joune Ganda mengimbau masyarakat untuk terus waspada. Warga yang mengalami bencana segera melakukan pengungsian. Bahkan bupati mengingatkan warga yang tidak terdampak banjir agar jangan dulu keluar rumah, untuk menghindari Tanah longsor bahkan rawan kecelakaan karena jalanan saat ini licin.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Theodorus Lumingkewas saat dihubungi media ini menyampaikan, ful tim Kalaksa BPBD Minut telah bergerak sejak pagi dan saat ini terjebak di Likupang timur.
“Sampai saat ini air belum surut dan menggenangi rumah warga. Upaya yang di lakukan mengarahkan warga di tempat evakuasi di Rumah dinas camat, Rumah bakti BUMN dan Kantor camat. Pemerintah Desa sementara mengupayakan dapur umum. Dinformasikan juga jalur Likupang – Sarawet tidak bisa di lewati, Sarawet – batu banjir, Sarawet – Munte longsor menutupi akses jalan ke Likupang barat, Kalaksa terjebak di Desa Sarawet,”ucap Lumingkewas.
Dikatakan Lumingkewas, saat ini pemerintah Kabupaten Minahasa Utara telah meminta bantuan Balai Pembangunan Jalan Nasional (BPJN) untuk menambah alat berat. ” Kami sementara menunggu alat berat dari balai jalan. Dan saat ini sudah dalam perjalanan, “pungkasnya.
Dari keterangan Lumingkewas, saat ini daerah Likupang listrik padam, jaringan seluler buruk untuk mengetahui perkembangan situasi semua jajaran dititik-titik lokasi bencana. Namun, penanganan terus berlanjut hingga malam ini.
Terpisah, dari keterangan Kepala dinas PU Alfons Tintingon ketika dikonfirmasi menyampaikan, longsor di Desa Kokole dan Paslaten sudah ditangani sejak jam 1 siang akses jalan sudah terbuka. Namun, terjadi longsor susulan lebih banyak titik bahkan lebih besar.
“Sampai malam ini 2 alat masi bekerja membuka akses jalan Desa Kaweruan dan Paalaten. Diupayakan, malam ini kami bisa dituntaskan semua, ” pungkas Tintingon.
Disisi lain, Camat Talawaan Alexander Warbung, menginformasikan masyarakat yang akan ke Desa Warisa Kampung Baru dari arah Desa Warisa belum bisa dilewati karena air sungai warisa saat ini meluap dan mengingatkan semua warga untuk waspada.
Kepala Dinas Kesehatan Minut dr Stella Safitri, Mkes mengerahkan seluruh puskesmas wilayah bencana untuk memeriksa kesehatan warga korban bencana.
Sampai berita ini naik, tidak ada korban jiwa akibat bencana yang terjadi di Minahasa Utara.
(Deibby Malongkade)