MINUT, VIRALBERITA.NET — Nasib malang dialami warga Desa Kawangkoan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa utara Provinsi Sulawesi utara. Pasalnya Tanaman dan rumah mereka dikrabas semena-mena tanpa ada pemberitahuan bahkan tanah tidak dalam perkara. Tiba-tiba ada yang datang bernama Ody Wulur mengantongi Sertifikat Hak Milik (SHM) atas nama Hendrita Wulur diduga palsu langsung terobos masuk dan secara arogansi menggunakan alat berat merusak tanaman dan merobohkan 2 rumah warga pemilik tanah yang memiliki SHM yang sah dan telah mendiami tanah tersebut sejak tahun 1980an.
Hanny Tampa pemilik rumah dan pemilik lahan yang memiliki surat-surat yang sah sangat kecewa dengan pengrusakan tempat tinggalnya dan adiknya yang dirusak tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Bahkan tanaman pisang, rempah-rempah yang selalu mereka jual untuk membiayai hidup setiap hari habis dipangkas sekalipun sudah dilakukan pencegahan.
“Tanah ini tidak dalam masalah. Jika ada masalah silahkan gugat. Tapi selama ini tidak dalam masalah. Ada tanah saya yang ada masalah tetapi di ojek lain. Selama kami menduduki tanah ini sejak tahun 1980an, tanah ini tidak perna ada masalah. Tak perna terbayangkan akan ada manusia yang mampu berbuat begini, ” ucap Hanny lokasi tanah objek perkara, jumat 28 Oktober 2022.
Dirinya sangat kecewa dengan tindakan yang tak berkemanusiaan yang dilakukan Ody Wulur. Dikatakannya, kalau mereka merasa ini tanah mereka, silahkan digugat dipengadilan. Jika menang, pengadilan yang akan melakukan eksekusi bukan mereka langsung main hakim sendiri dan menghancurkan kehidupan kami yang saat ini dalam masa sulit. Sementara kami pemilik yang sah dan memiliki surat sah sejak tahun 1980an.
“Rumah kami dihancurkan seperti ini, kami tidak punya apa-apa.Torang (Kami) ini orang susah kasiang (Kami orang miskin, kasihani), kenapa lakukan seperti ini kepada kami. Pemerintah menganjurkan untuk menanam, kami menanam bahkan biaya hidup kami hanya dari hasil kebun ini, tapi semua dihancurkan,” ujar Tampa dengan nada sedih dan kecewa.
Hanny Popoh panggilan akrabnya, meminta bantuan pemerintah untuk menolong terkait nasib buruk yang menimpahnya yang dilakukan orang yang tidak bertanggung jawab.
“Kami pemilik merasa dirugikan, tanpa pemberitahuan, langsung merobohkan rumah kami. Saya Minta Polres, Polda, Kapolri dan terlebih Presiden, tolonglah kami. Kami ini orang miskin, menghadapi orang berduit kadang kami orang susah sulit mendapat keadilan. Tolonglah kami pak Kapolres, kapolda, Kapolri, tolong kami, ” ucapnya terus berulangkali karena kesedihan melihat nampak rumah mereka telah roboh dan barang-barang tertimbun didalam serta tanaman-tanaman yang hancur.
Dari keterangannya, setelah dia melihat sertifikat tanah atas nama Hendrita M Wulur banyak kejanggalan. Batas-batas tanah tidak jelas, selain berbatasan jalan dan kali Tondano,semuanya tanah pasini padahal dalam register pemilik batas jelas namanya. Kemudian dalam surat ukur nomor 452/Kawangkoan/2008, ditunjuk Ny Emmy Ticoalu dan diukur Soeharto A Halim. Sedangkan Ny Emmy Ticoalu telah meninggal pada tahun 2004. Dalam SHM nomor surat ukur dan surat ukur mereka berbeda tahun.
Dikatakannya, persoalan ini telah dilaporkan ke Polda Sulawesi Utara. Dirinya berharap Polda Sulut dapat bertindak tegas dan cepat pengrusakan yang telah merugikan mereka dan mengusut dugaan ada mafia tanah sehingga bisa menerbitkan SHM yang diduga palsu tersebut. Karena mantan Hukum Tua yang menjabat saat itu Frangky Sigarlaki yang tercantum namanya dalam AJB Henny Wulur pada tahun 2008 sudah menyatakan secara tertulis di Polda Sulut bahwa dirinya tidak pernah menangani jual beli atas nama Henny Wulur di objek tanah tersebut dan tidak perna terlibat dalam transaksi yang dimaksud.
“Saya minta aparat hukum segera menindak tegas sesuai hukum yang berlaku kepada semua oknum yang terlibat dalam pengrusakan rumah dan memberikan ganti rugi atas kerugian yang dialami oleh kami, ” pungkasnya.
Sementara, Tante In panggilan salah satu warga yang rumahnya dirobohkan, seirama memohon pihak pemerintah untuk membantunya karena dia tidak ada tempat tinggal lagi. “Saya mohon pemerintah menolong saya, saya tidak ada tempat tinggal, ” ucap Ibu Janda ini.
Setelah dikonfirmasi kepada Ody Wulur melalui handphone selulernya, menolak untuk dikonfirmasi. “Kami punya hak milik. Silahkan viralkan, silahkan!!! ucap saudara Kandung Henny Wulur ini dengan kasar.
Penulis : Deibby Malongkade