Foto: Anggota DPRD Minut Hj Harry Azhar
MINUT, VIRAL BERITA.NET — Polemik pemilihan hukum Tua (Pilhut) di Desa Talawaan Bantik Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Provinsi Sulawesi utara akhirnya usai sudah. Komisi I DPRD Minut bersama Panitia Kabupaten Minut, Kecamatan Wori dan Desa Talawaan Bantik sepakat menunda Pilhut Desa Talawaan Bantik.
Hal tersebut disampaikan anggota Komisi I DPRD Minut usai melaksanakan kembali hearing bersama Panitia Kabupaten Minut, Kecamatan Wori dan Desa Talawaan Bantik yang alot selama kurang lebih 5 jam di kantor DPRD Tumatenden Minut, selasa 20 September 2022.
Disampaikan anggota DPRD Hj Harry Azhar, SE, ternyata ada hasil scoring yang dikoreksi saat Panitia Kabupaten dan Panitia desa melaksanakan rapat pada 9 September 2022 di ruang Asisten 1 Minut karena salah input. Dari hasil scoring saat itu yang keluar bukanlah James M Beyah tetapi salah satu calon yang mendapat score 20 karena Linmas, sementara Linmas tidak masuk point karena bukan perangkat.
“Diinputan pertama, dikasih point 20. Tapi sudah dikoreksi oleh Kabupaten, dan disampaikan kepada Panitia Desa tetapi Panitia Desa tidak lagi mau membaca hasil terakhir. Karena alasannya mereka mendapat nama-nama dari hasil musyawarah, tetapi tidak seperti itu, ” ucap ketua DPD PBB Sulawesi utara ini.
Lanjutnya, ada 3 sebenarnya. Scoring pertama calon VVK yang nilai paling bawah. tetapi ketika mereka datang dan koreksi lagi, yang keluar yang Linmas itu. Dia tidak mendapat 20 point. Tetapi Panitia Desa sudah terlanjur menetapkan nama-nama itu diawal. Itulah masalahnya.
“Jadi, Panitia daerah sudah memutuskan melalui banyak kajian. Tetapi Panitia Desa tidak mau menyelenggarakan kalau nama-namanya hasil scoring terakhir. Sebenarnya hasil scoring itu adalah dasar untuk menetapkan calon Hukum Tua. Kalau Panitia Desa tidak mau melaksanakan hasil scoring yang telah dikoreksi, itu artinya pelaksanaan tidak sah, karena melawan aturan. Jadi, tadi kita sepakat sebaiknya ditunda, ” pungkasnya.
Dari keterangannya, Rekomendasi komisi 1 Pilhut ditunda dan Panitia daerah juga memutuskan untuk ditunda dan berdasarkan kajian sekarang melalui bagian hukum akan menyurat kepada Panitia Kecamatan untuk memberitahukan kepada Panitia Desa bahwa Pilhut ditunda.
Dijelaskan Azhar, dari hasil scoring yang dianulir bukan James Beyah tetapi Vernando Akay. Tetapi Panitia desa tidak mau menyelenggarakan Pilhut kalau Vernando Akay ini keluar.
“Hasil koreksi scoring, itu bukan James Beyah. Sebenarnya James Beyah itu tidak perna keluar. Cuma karena ada kesalahan komunikasi antara Panitia daerah dan Panitia desa, sehingga Panitia desa menetapkan 5 nama diluar pak Beyah dan ini menyalahi aturan karena patokannya adalah hasil scoring. Cuma Panitia desa tidak mau menyelenggarakan kalau pak Nando itu keluarkeluar, ” tutup politisi yang terkenal vokal ini.
Sebelumnya diberitakan, salah satu calon Hukum tua Desa Talawaan Bantik yang telah lolos berkas dan lolos seleksi dengan nilai 66,8 Tiba-tiba dikeluarkan namanya oleh Panitia Pilhut dengan alasan tidak memasukan LKPPD akhir masa jabatan Hukum tua silam. Berdasarkan penilaian 1.Teddy Marga Nurdin (point 66,8), 2. James M Beyah (point 66,8), 3. Vernando Akay (point 61,3), 4. Yeni Minati Sleman (point 55,4), 5.Fecky Feri Rumambi (point)53, 9), 6. Velmi vindy Kunondo (point 32,9).
Karena tidak Terima keputusan tersebut dan dinilai James Beyah dizolimi. Masyarakat Talawaan Bantik 2 kali lakukan demo dikantor DPRD Minut. Dan demo pada 19 September 2022, warga diterima komisi I sehingga dilakukan hearing. Dalam hearing terungkap LKPPD James Beyah ada. Panitia daerah dan panitia desa saling cuci tangan masing-masing tidak mengakui siapa yang menganulir James Beyah. Dan Komisi I mengambil kesimpulan untuk mengembalikan James Beyah sebagai Calon Hukum tua atau Pilhut Talawaan Bantik Ditunda.
Penulis: Deibby Malongkade
