Foto: Sekertaris daerah Minahasa utara Drs Rivino Dondokambey dan Ketua panitia Julita jouke Karuntu saat memasang lilin HUT Desa Kema I ke-522 tahun
MINUT, VIRALBERITA.NET — Perayaan HUT suatu desa adalah hari yang istimewah dimana rakyat berpesta mensyukuri berkat Tuhan atas rahmat yang diberikannya dan atas penyertaan Tuhan tehadap desa tersebut. Hukum tua sebagai kepala di Desa biasanya diperlakukan bagaikan raja dan di hormati sebagai pemimpin desa. Dan dalam acara Hut Desa, Hukum tua membentuk panitia penyelenggara yang bertugas dan bertanggung jawab mengatur acara agar sukses terlaksana.
Namun, berbeda halnya dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Desa Kema 1 Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa utara yang ke-522 tahun. Bukannya Hukum tua sebagai kepala adat desa dan orang nomor satu merayakan hajatan hari istimewah tersebut, tetapi hak tersebut diambil alih ketua panitia Julita Jouke Karuntu.
Dari pantauan media ini, seperti tak berhati nurani, saat acara puncak pemasangan lilin ulang tahun, pembawa acara /MC Dra Sofitje Wensen dengan pakaian kebaya merah muda bukannya memanggil Hukum tua untuk memasang lilin HUT, tetapi yang dia panggil adalah Ketua panitia. Sepertinya, acara ini sudah disetting seperti itu.
” Saat ini kita masuk keacara puncak pemasangan lilin HUT yang ke-522. Saya undang ketua panitia bersama Sekertaris daerah (Sekda) dan anggota DPRD Provinsi Sulut Berty Kapojos untuk memasang lilin ulang tahun. Saya undang para mantan Hukum tua, para Kadis, Kumtua dan ketua BPD, untuk berdiri didepan” ucap Wensen yang seolah-olah tak menghargai keberadaan Hukum tua.
Setelah mendapat panggilan, ketua panitia dengan anggun berbusana kebaya putih rambut dikonde indah tampil cantik bagaikan ratu dari kayangan, langsung mengambil lilin dan memasang angka 5, kemudian diikuti Sekda Drs Rivino Dondokambey, S.Sos memasang lilin angka 2 dan Anggota DPRD Sulut Berty Kapoyos.S.Sos memasang lilin angka 2. Hukum tua berada di posisi urutan kedua terakhir sisi kiri setelah para mantan Hukum tua hanya seperti undangan menyaksikan fenomena istimewa itu.
Terpantau, momen aneh tersebut membuat para tamu yang hadir penuh keheranan dan saling tatap satu dengan yang lain. Selain itu, sampai usai acara, isteri Hukum tua tidak perna disebutkan atau mendapat bagian dalam acara untuk mendampingi Hukum tua.
Kegiatan pesta rakyat terlaksana sukses dihadiri masyarakat dengan membawa makanan masing-masing ditenda yang disediakan khusus untuk masyarakat. Sedangkan didalam balai Desa para tamu, terdapat Panggung dekorasi yang dihias sangat menarik bahkan dimeja kue ulang tahun dihiasi sebuah kerang raksasa yang indah, sebagai simbol masyarakat Kema adalah masyarakat pesisir pantai, banyak masyarakat berprofesi sebagai nelayan. Tapi sayang acara istimewah tesebut boleh dikata, bukanlah mengistimewahkan pemerintah desa dan rakyat tetapi mengistimewakan ketua panitia Jouke Karuntu mantan anggota DPRD Minut ini..
Saat diwawancarai, Hukum tua Desa Kema I Royke Keleyan, S.Sos tak menampik diperlakukan seperti demikian. Dirinya hanya berharap masyarakat Desa Kema I untuk selalu memelihara kebersamaan dan bersatu saling membantu satu dengan yang lain.
“Semoga Desa Kema I semakin maju, masyarakat semakin sukses dan sejahtera dan selalu dalam perlindungan Tuhan,” ucap Keleyan.
Turut Hadir dalam acara tesebut Kepala dinas sosial dan PMD Alpret Pusungulaa, Kepala dinas PTSP Jack Paruntu, Sekertaris DLH Fredrik Tulengkey, Kapolsek Kema Iptu Adri Wenas, Camat Kema Daniel Komenaung, SH, Kabid Satpol PP dan Damkar Filma Antoni, SH.MH, ara mantan Camat Kema, Ketua BPD Pieters Gosal dan anggota, perangkat desa dan undangan.
(*)
