MINUT, VIRALBERITA.NET — Perusahan besar yang memproduksi minuman air mineral HZO dan Ale-ale PT Segarindo Utama yang terletak di Airmadidi atas diduga Istalasi pengelolaan Air Limbah (IPAL) tidak sesuai SOP dan diduga tanpa dokumen yang lengkap mendapat sorotan masyarakat. Pasalnya, dugaan pencemaran lingkungan yang berasal dari limbah perusahan tersebut setiap harinya meresahkan masyarakat sekitar karena mengeluarkan bau asam yang busuk.
Menanggapi keluhan masyarakat tersebut, Dinas Lingkungan hidup (DLH) Kabupaten Minahasa utara melakukan Inpeksi mendadak (Sidak) ke perusahan tersebut dan turun langsung melakukan pemeriksaan air limbah dan IPAL yang dibuang di saluran air warga, rabu 25 Mei 2022.
Usai pemeriksaan, dikatakan kepala DLH Minut Marthen Sumampouw, dari hasil pemeriksaan air hasil pembuangan limbah tersebut pengukuran air PH 6-7 dan hal tersebut memenuhi kriteria.
“Kami sudah melakukan pengukuran PH nya, 6-7,5, ini sudah sesuai standar,” kata Sumampou kepada media viralberita.net.
Dari keterangannya, penyebab air keruh dilimbah tersebut karena pembangunan disekitar tempat pembuangan limbah tersebut.
“Air keruh itu karena ada pembangunan di dekat situ, ” pungkas Marthen.
Dari keterangan Sumampou, dalam sidak ini, ada beberapa poin yang harus dibenahi oleh perusahan, yakni menebang pohon rimbun yang menghalangi sinar matahari langsung ke limbah yang fungsinya untuk membunuh kuman dan kelengkapan dokumen perusahaan diminta untuk memasukan dalam minggu ini karena saat sidak perusahan tidak ada persiapan.
Marthen juga meminta laporan kewajiban penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan self monitoring atau pemantauan secara mandiri terhadap kualitas air limbah setiap harinya untuk dimasukan laporan.
Sementara, Manejer PT Segarindo Utama Suratman, saat diwawancarai mengatakan, pihak perusahan akan mencegah dan menimalisirkan terjadinya pencemaran dan/atau polusi yang mungkin diakibatkan atas beropersionalnya.
“Terkait PH pihak lingkungan hidup minta data perharinya. Kami akan membuat laporan dan kami akan laporkan pada hari kamis,” ucapnya.
Lanjutnya, ada pohon terlalu rimbun yang menghalangi matahari tidak menyinari langsung sehingga pembunuhan bakteri kurang bagus akan kami bersikan.
“Kalau bau, dimana-mana pengelolaan limbah bau. tapi jaraknya 100 meter tidak bau,” ucap Suratman.
(Deibby Malongkade)