MINUT, VIRALBERITA.NET — Kabupaten Minahasa utara (Minut) terletak strategis antara Manado dan Bitung. Namun, di pintu masuk Minut tidak ada tanda atau Tulisan yang menunjukan bahwa daerah tersebut adalah Minahasa utara padahal Minahasa utara masuk Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP)dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Oleh karena itu, dalam reses Anggota DPRD Minut Stendy S. Rondonuwu (SSR) di Desa Maumbi (jummat,3/12/2021) masyarakat Desa Maumbi dimana Maumbi adalah Gerbang masuk Minahasa utara meminta dibuatnya Gapura bertuliskan “Selamat datang di Kabupaten Minahasa utara” karena ini sangat penting menyangkut identitas.
“Ada orang yang mencari letak Minahasa utara tapi setelah di kota Bitung baru dibaca “Selamat datang di Kota Bitung” karena tidak ada tanda identitas wilayah. Saya minta pemerintah harus memperhatikan hal tersebut,”ucap salah satu warga Max Togelang.
Legislator partai Demokrat ini mendukung penuh usulan dari warga tentang tanda masuk Minahasa utara karena ini sangat penting. “Hanya Minut masuk dua program besar pemerintah pusat daerah DPSP sekaligus KEK Likupang. Bagaimana orang akan tahu Minut dimana jika tidak ada tandanya. Saya akan menyampaikan itu kepada pemerintah,” ucap SSR.
Begitu juga soal tapal batas yang sering menjadi persoalan antara Minut Manado dan Minahasa. Enock Mantan Hukum tua Desa Maumbi meminta agar tapal batas harus segera diselesaikan karena selalu jadi masalah.
Dalam penjelasan, Ketua DPC Partai Demokrat Minut ini mengatakan bahwa hal tersebut sudah disampaikan ke pemerintah Minut tinggal menunggu tindak lanjutnya.
Sementara, masyarakat lainnya soal Air bersih di jaga 4 agar tanah yang dijadikan objek air bersih dihibahkan dahulu sebelum diperbaiki ataupun dibangun. Juga soal lampu jalan untuk penerangan desa, pembangunan trotoar karena sering terjadi Lakalantas. Selain itu, keluhan sering terjadi banjir di SMP Negeri Maumbi, salah satu guru minta solusi sekaligus mengucapkan terima kasih kepada salah satu anggota badan anggaran Minut ini karena telah membantu pembangunan paving dihalaman sekolah dan penambahan dua ruang kelas.
Menanggapi keluhan tersebut, Stendy mengabarkan berita baik bagi masyarakat, yakni telah disediakan 40 titik lampu jalan untuk Desa Maumbi.
Terkait masalah air bersih di jaga 4, denan bijaksana Rondonuwu meminta pengertian dari warga supaya saling membantu membayar daya listrik jangan hanya terpaku kepada satu orang saja.
Hukum tua Desa Maumbi Jhoni Tanod menyampaikan aspirasinya yakni meminta kendaraan dinas untuk desa agar pelayanan di Desa lebih optimal.
Anggota Bapemperda DPRD Minut ini juga memberikan kesempatan kepada Camat Kalawat Indria Nassa untuk menyampaikan aspirasinya.
Pada Kesempatan ini, Nassa meminta rehap kantor kecamatan Kalawat terutama bagian atap jika hujan air masuk dalam kantor dan penerangan Kantor kecamatan serta lubang besar di depan Kantor Camat Kalawat.
“Jika pak Dewan datang di ruang kerja saya, disana banyak loyang dan ember untuk menampung air jika terjadi hujan, kiranya boleh ada perhatian dari pak dewan. Juga, pembuatan dranase depan MIS, dimana saluran air di depan besar tapi didalam hanya kecil. Sehingga kalau hujan air meluap sampai terjadi banjir dan sering terjadi kemacetan,”ucap Nassa.
“Semua aspirasi masyarakat ini adalah prioritas. Semuanya akan dituangkan dalam laporan reses dan diperjuangkan dalam perencanaan pembangunan daerah,” ucap Anggota Badan anggaran Minut ini.
Anggota Bapemperda DPRD Minut ini meminta semua masyarakat menunjang program pemerintah Kabupaten Minahasa utara. “Mari kita dukung semua program Bupati Joune Ganda,SE dan Wakil bupati Kevin Wiliam Lotulung, SH.MH untuk memajukan Minahasa utara,” ucap Rondonuwu.
Pada akhir kegiatan reses, SSR membagikan sembako bagi masyarakat dan kalender tahun 2022.
(Deibby Malongkade)
