Minahasa Utara

Dikunjungi Menteri P3A Bintang Puspayoga, Desa Watutumou 3 Jadi Pilot Project DRPPA

MINUT, VIRALBERITA.NET — Menteri Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (P3A) I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengunjungi Desa Watutumou 3 Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa utara Provinsi Sulawesi utara sebagai Pilot project (percontohan) Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) salah satu dari 10 desa model DRPPA yang dipilih dari 5 provinsi yang ada di Indonesia tahun 2021, rabu 20 Oktober 2021.

Dalam Kunjungan ini, Menteri Bintang Puspayoga sapaan akrab Menteri P3A ini saat tiba di Desa Watutumou 3 disambut Bupati Minahasa utara Joune Ganda,SE, Kepala dinas P3A Provinsi Sulawesi utara dr Kartina Devi Kandouw Tanos, Ketua TP PKK Minut Rizya Ganda Davega,  Camat Kalawat Indria Nassa, Hukum tua Desa Wtutumou 3 Intan Rona Wenas diiringi tarian khas Minahasa utara Kabasaran.

Dalam Kegiatan Rembug desa yang diawali pemaparan data kegiatan dari hukum tua terkait kegiatan peduli perempuan dan anak yang dilakukan di desa Watutumou 3, Puspayoga memberikan apresiasi kepada hukum tua Intan Wenas yang telah memberikan kepedulian sejak tahun 2019 memanfaatkan 20 persen dana desa untuk pemberdayaan perempuan dan anak yang sesuai dengan arahan presiden Joko Widodo.

“Kedepan kita akan mengawal desa ini menjadi desa model ramah perempuan dan peduli anak tidak sampai satu tahun dapat kita wujudkan. Kami memilih desa ini sebagai desa model, karena disini anak-anak putus sekolah tidak ada, perkawinan anak nihil, sosialisasi hukum undang-undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dilaksanakan, semoga dengan sosialisasi hukum KDRT yang ada, di desa ini tidak lagi kekerasan dalam rumah tangga. Terkait pekerjaan, banyak indikator mewujudkan desa ramah perempuan dan anak ini sudah diwujudkan oleh Hukum tua, termasuk pemberdayaan UMKM bagi perempuan pada 45 kepala keluarga perempuan kami apresiasi setinggi-tingginya” ucap Puspayoga.

Pada kesempatan ini, Puspayoga juga memberikan apresiasi bentuk tarian Kabasaran dalam penyambutan. Menurutnya, dari keterangan Bupati Minahasa utara, dalam konsep tarian ini di Minahasa utara telah memberikan posisi yang sama kepada perempuan untuk menjadi pemimpin, ketimpangan gender tak diragukan lagi.

“Tidak seperti didaerah lainnya, hari ini di desa ini, sudah diwujudkan oleh hukum tua, perempuan yang menjadi pemimpin. Ini harus ditunjukkan dan dipertanggungjawabkan kepercayaan dengan kerja-kerja nyata untuk mensejahterahkan masyarakat di desa Watutumou 3 ini,” tuturnya.

Pada kesempatan ini, Puspayoga meminta agar pemenuhan hak dan perlindungan perempuan dan anak lebih ditingkatkan lagi dari yang sudah dilakukan. Sebab program kementrian P3A fokus pada perempuan pewirausahawan, perempuan prasejahtera, perempuan penyintas. “Jika perempuan berdaya secara ekonomi maka isu-isu lainnya dapat diselesaikan,” ungkapnya.

Pembentukan forum anak di Desa Watutumou 3 turut diapresiasi oleh menteri P3A. “Hak anak adalah hak hidup, hak tumbuh berkembang dan hak perlindungan salah satunya hak partisipasi. Partisipasi anak lewat Forum anak ini kiranya dapat menjadi kekuatan bagi Hukum tua dalam mepertanggungjawabkan amanah yang diberikan di desa Watutumou 3,” ujarnya.

Hal menarik dalam dialog rembug desa kali ini adalah salah satu anak perempuan yang penuh keberanian meminta kepada menteri agar dirinya boleh bersekolah di desa nya sendiri. Karena di Desa Watutumou 3 belum ada sekolah dasar. “Ibu menteri, saya ingin sekolah di desa sendiri,”ucap Eklesia anak perempuan warga desa Watutumou 3 usia 6 tahun.

Menanggapi hal tersebut, Bintang Puspayoga terlihat merasa haru dan mengatakan, akan diupayakan dan berkoordinasi dengan kementrian pendidikan dan kebudayaan agar di Desa Watutumou 3 bisa dibangun sekolah. “Eklesia adalah anak pejuang desa. membangun sekolah dasar sangat urgent. Semoga apa yang diimpikan Eklesia segera terwujud. Kami belum berani menjanjikan tapi kami akan komunikasikan,” ucap Bintang sambil mengelus-elus pundak Eklesia kemudian memberikan hadiah sebuah tas sekolah.

Ada tiga permintaan masyarakat dalam dialog Rembuk desa penyusunan rencana program DRPPA desa kali ini. Yakni, warga meminta adanya pelatihan untuk ibu-ibu rumah tangga yang harus menjadi guru di rumah pada masa pandemi padahal tidak memiliki besik pendidikan, meminta dibangun tempat ramah perempuan dan anak serta bantuan alat pengembangan UMKM pertanian.

“Kami akan fasilitasi. Nanti berkoordinasi dengan kementrian terkait untuk semua usulan yang ada,” tuturnya.

Pada kesempatan ini, musik kolintang memberikan daya tarik khusus bagi Menteri Bintang Puspayoga. Sehingga, ditemani Hukum tua Watutumou 3 Intan Wenas menyanyikan dengan penuh hikmat lagu “Desaku yang kucinta” diiringi musik kolintang.

Pada akhir kegiatan ini, Menteri P3A meresmikan Komitmen Desa Watutumou 3 Kecamatan Kalawat dan Desa Talawaan Kabupaten Minahasa utara Provinsi Sulawesi utara menuju desa ramah perempuan dan Peduli Anak dengan menandatangani prasasti.

Hukum tua Desa Watutumou 3 Intan Wenas memberikan rasa terima kasih kepada kementrian P3A dan kunjungan menteri Bintang Puspayoga di Desa Watutumou 3. ” Terima kasih ibu menteri yang sudah mengunjungi Desa Watutumou 3 terlebih telah memilih Desa Watutumou 3 jadi Desa model Desa ramah perempuan dan peduli anak. Dan terima kasih untuk Bupati Minahasa utara yang terus memberi dukungan membangun dan mensejahterahkan masyarakat Minahasa utara,” ucap Wenas.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekertaris daerah Ir Jemmy Kuhu, MA, Kepala dinas P3A Aldrin Posuma, Kepala dinas Sosial Alpret Pusungulaa, Camat Hukum tua Talawaan, BPD, tokoh agama dan tokoh masyarakat Desa Watutumou 3.

 

(Deibby Malongkade)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button