Foto: Kepala Sekolah SD Negeri Nain satu Meiti Tirukan, S.Pd
MINUT, VIRALBERITA.NET — Beredar pemberitaan dugaan korupsi dana Bantuan Operasional sekolah (BOS), Kepala sekolah SD Negeri Nain satu Kecamatan Wori kabupaten Minahasa utara (Minut) Meiti Tirukan,S.Pd justru mendapat apresiasi dari Dinas Pendidikan Minut sebagai kepala sekolah yang punya kepedulian membangun sekolah yang luar biasa.
Meiti Tirukan membantah tudingan dugaan korupsi dana BOS terhadap dirinya tersebut karena Dinas pendidikan baru saja selesai mengaudit dana bos SDN Nain satu dan semua hasilnya sangat baik tidak ada temuan.
Menurut Tirukan, pertanggungjawaban realisasi anggaran dana bos langsung diperiksa oleh dinas pendidikan Minut sebelum pencairan berikutnya, jika bermasalah maka tidak akan dicairkan.
” Dari dinas baru saja selesai memeriksa realisasi dana BOS terbukti tidak ada temuan, kalau tidak sesuai tentu sudah mendapat catatan atau teguran, tapi justru kami mendapat apresiasi dari dinas”pungkas Tirukan.
Menurut Meiti, tudingan tersebut diduga ada oknum yang ingin untuk mencemarkan nama baiknya karena sakit hati yang berkaitan dengan adanya persoalan di Desa Nain satu salah satu perangkat yang dipecat Hukum tua adalah suaminya.
“Ini mungkin karena ada unsur balas dendam, tetapi saya iklaskan dan mengampuni. Saya berharap Desa Nain satu dipulihkan karena kami rata-rata bersaudara. Kalaupun ada pemeriksaan dari pihak berwenang, kami siap untuk pertanggungjawabkan karena apa yang kami lakukan sudah sesuai dengan mekanisme dan aturan pengelolaan anggaran, “tuturnya.
Dari keterangan Tirukan, memang benar kalau dirinya lebih banyak mengelolah keuangan karena bendahara sekolah kurang mengerti pembuatan administrasi keuangan, kebanyakan dilakukan operator sekolah.
“Saya dan bendahara tidak perna punya masalah, kami baik-baik saja. Setiap pencairan kami berdua yang pergi, pembelanjaan harus bendahara tandatangani, bagaimana dia tidak tahu apa saja yang dibelanjakan. Karena uang yang keluar semua ada pertanggungjawaban. Bahkan, untuk gaji honor, bendahara langsung yang bayarkan, “tuturnya.
Dari keterangannya, Dinas juga sudah usulkan agar mengganti bendahara jika dia tidak bisa melakukan laporan pertanggungjawaban, karena tidak bisa kepala sekolah yang mengerjakan kerjanya bendahara.
Tirukan juga mengatakan untuk orang tua SS yang mengatakan anaknya tidak perna menerima bantuan dari sekolah, karena memang dana BOS hanya untuk operasional sekolah tidak boleh diberikan bantuan langsung keanak-anak. “Dana BOS tidak boleh diberikan kepada anak-anak kecuali dana PIP, kedua anak SS baru saja menerima dana PIP, “ujarnya.
Ketika dikonfirmasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Olfie Kalengkongan, Spd. Mpd justru mendapat jawaban yang menakjubkan terkait pengelolaan anggaran SDN Nain satu, lokasi di pulau tetapi pemanfaatan anggaran dan pengabdian Kepsek Meiti Tirukan diapresiasi luar biasa.
“pembelanjaan harus sesuai RKAS (Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah). Pembelanjaan mereka sesuai dengan kebutuhan sekolah. Tim dari dinas pada dua minggu yang lalu sudah turun ke lokasi dan hasil pemeriksaan tidak ada temuan apa-apa,”ucap Kalengkongan.
Bahkan, lanjut Kalengkongan, BPK juga sudah lakukan pemeriksaan atas laporan pertanggungjawaban dari SDN Nain satu tidak ada temuan.
Kepala Dinas justru memberikan apresiasi pembangunan sekolah SDN Nain satu dana DAK 2020 anggaran pembangunan 3 ruang kelas, dibuat menjadi 4 ruangan kelas.
” Pengabdian ibu Kepsek untuk sekolah luar biasa. Walau dipulau, sekolah sangat bagus, ada air bersih, ada listrik, ada laptop, guru-guru diberikan TAB. luar biasa, “ucap Kalengkongan, selasa 6 Juli 2021.
Penulis : Deibby Malongkade
