Buat Onar, Keluarga Berduka Dipukul, ketua BPD : Keadaan Semakin Kacau, Kami Minta Bupati Minut Ganti Pejabat Kumtua Kema 1

KEMA 1,VIRALBERITA.NET — Polemik di Desa Kema 1 antara Pejabat Hukum tua dan perangkat desa (Prades) serta BPD terkait pemecatan 11 Prades secara sepihak tanpa sepengetahuan Camat dan Pemerintah kabupaten makin panjang, keadaan masyarakat semakin tidak kondusif lagi. Pejabat Hukum tua Kema 1 Israel Pangemanan dinilai semakin arogan dan Semena-mena bahkan buat onar dirumah duka masyarakat Kema 1.
Pasalnya, di rumah duka alm Jofien Rooroh pada kemarin (6/6) hukum tua bersama perangkat yang baru mendatangi rumah duka, namun keluarga tidak mengijinkan perangkat desa yang baru tanpa SK mengatur acara, keluarga menginginkan perangkat yang punya SK, akhirnya timbul pertengkaran dan menyebabkan salah satu perangkat desa memukul keluarga yang berduka dan pada pemukulan kedua, keluarga berhasil menghindari dan pukulan tersebut mengenai Kumtua.
Anehnya, Pangemanan melaporkan hal tersebut ke polisi justru sebaliknya, yang dilapor Kumtua justru keluarga yang memukul hukum tua. Tindakan ini membuat masyarakat semakin geram. Kelakuan hukum tua semakin tak terkendali bahkan terlihat mengadudomba masyarakat.Keributan terjadi di rumah duka.
“Keadaan masyarakat di Kema satu tidak lagi kondusif. Hukum tua terus adu domba masyarakat. Tadi malam masyarakat hampir hajar dia.
tuan rumah yang lagi berduka dipukul, kemudian kedua kali kena hukum tuanya. tapi yang dilapor dia yang dipukul,” pungkas Ketua BPD Kema 1 Pieters Gosal kepada media viralberita.net, senin 7 Juni 2021.
Lanjut Gosal, kami minta Bupati Minahasa utara Joune Ganda SE segera mengganti Pejabat Hukum tua Kema 1 Israel Pangemanan karena ini sangat mendesak, untuk menjaga kondusifitas masyarakat. “Beberapa minggu lalu juga ada duka di Kema 1, terjadi masalah. Masyarakat tidak mau mengangkat jenazah karena diperintah perangkat yang baru nanti yang memerintah perangkat yang lama baru jenazah mau diangkat. Kalau masalah ini tak cepat tertangani, bisa terjadi hal yang lebih buruk lagi, “tandasnya.
Ketua BPD ini juga mempertanyakan rekomendasi Komisi 1 DPRD Minahasa dan surat mosi tidak percaya dari BPD Kema 1 belum ada tanggapan dari Bupati Minahasa utara diduga tidak tembus ke Bupati atau ada pihak lain yang berusaha melindungi Pejabat hukum tua.
Gosal juga menduga, ada pihak-pihak yang menghalangi upaya mereka untuk bertemu Bupati karena Bupati juga harus mendengarkan masyarakat Kema1 bukan hanya mendengar dari Plt Hukum tua.
“Kami ingin ketemu Bupati, tapi sampai hari ini kami tidak bisa. saat antrian kami diswab dahulu kemudian disuru masuk namun stelah didalam kami dipanggil keluar katanya reaktif. setelah kami cek di puskesmas hasilnya negatif. Kami curiga rekyasa agar kami tidak ketemu Bupati. Mereka seolah-olah buat bagaimana cara untuk tidak ketemu Bupati,”tuturnya. Demikian juga pada kedatangan mereka berikutnya, tetap tidak bisa ketemu Bupati.
Dikatakan Gosal juga, selama ini masyarakat hanya diam karena menganggap masalah pergantian sementara diproses, namun jika dalam minggu ini tidak juga diganti maka kami akan lakukan Demo dan menutup kantor Hukum tua. “Selama ini saya berusaha menahan masyarakat agar jangan melakukan arogansi tapi kalau terlalu lama saya tidak menjamin lagi. Jangan sampai nanti ada korban nyawa baru ada kepedulian dari Bupati, “katanya.
Saat dikonfirmasi kepada Camat Kema Filma Antoni, dia membenarkan hal tersebut karena kebetulan ada dirumah duka dan korban yang dipukul perangkat desa yang dilantik kumtua adalah suami dari Camat Tomi atau adik kandung dari Almarhuma Fien Rooroh.
“Padahal saya sudah ingatkan kepada Hukum tua agar pada acara duka saat ini, jangan dulu libatkan perangkat baru megingat kejadian pada minggu yang lalu. Dan kumtua sudah sepakat mengiyakan apa yang menjadi perintah Camat, tapi herannya justru sebaliknya. Kumtua mengumpul perangkat lama dan baru dirumah duka untuk rapat acara pemakaman seperti mau lakukan tandingan. Namun karena sekdes yang lama diminta keluarga untuk MC, kumtua langsung geram dan salah satu perangkat langsung memukul keluarga, ketika memukul kedua kalinya justru keluarga berduka menghindar dan tangannya mengenai kumtua dibagian wajah. bukan keluarga yang pukul kumtua tapi, perangkatnya sendiri yang memukulnya, ” tegas Antoni.
Menurut Antoni, keluarga akan melaporkan hal ini ke pihak berwajib. “Kami tidak lapor karena belum pemakaman, tapi besok akan dilaporkan ke polisi, kasihan kami keluarga sementara dalam keadaan berduka dibuat keonaran oleh hukum tua sendiri”ucap sangat kecewa.
Sebagai Camat, Antoni juga sudah sangat prihatin kondisi masyarakat kema 1 karena tambah hari semakin panas. Sementara dia sudah berupaya penuh melakukan kewajiban sebagai Camat tapi tetap tidak didengar Hukum tua.
Padahal hasil hearing bersama komisi 1 DPRD Minahasa utara rekomendasinya meminta hukum tua tidak membuat gaduh dan konflik ditengah-tengah masyarakat. Apabila desa tersebut tidak kondusif, hukum tua diminta untuk mundur dari jabatan. Sekain itu, dalam rekomendasi, komisi 1 hukum tua mengembalikan jabatan petangkat desa lama ke posisi semula dan memberhentikan perangkat yang baru.
(Deibby Malongkade)