MINUT, VIRALBERITA.NET — Perusahan tambang emas PT Meares Soputan Mining (MSM) Tatelu kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa utara tampaknya telah merasah nyaman merusak lingkungan hidup masyarakat. Buktinya, sampai hari ini dugaan pencemaran masi terus berlanjut padahal sudah menjadi masalah besar bagi warga dan telah merugikan masyarakat sudah kirban tapi sepertinya tak dihiraukan.
Sekjen Lembaga Pemberdayaan dan pengawasan pemerintah Sulawesi utara (LP3-Sulut) Calvin Limpek menyampaikan, memperingati Hari lingkungan Hidup yang jatuh pada tanggal 5 juni 2021 ini saya melihat begitu banyak permasalahan lingkungan hidup yaitu terjadinya kerusakan lingkungan yang di akibatkan oleh perusahan pertambangan, dan ini salah satu permaslahn yang mesti kita perangi, contoh yang terjadi di beberapa desa lingkar tambang MSM.
“Masyarakat sudah berteriak sedemikian rupa tetapi, karna aktornya orang yang berdiri di garis paling depan dinas maupun kementrian lingkungan Hidup tidak tulus mencintai lingkungan yang bersih dari kerusakan lingkungan yang di akibatkan oleh perusahan seperti PT MSM, salah satu bukti yang kami lihat di Desa Pinenek dan Desa Rinondoran Likupang timur, ada kali yang dulunya di jadikan tepat masyarakat menikmati air gunung dengan mandi di sungai ini tetapi setelah perusahan ini beroprasi , sekian lama mulai terlihat dampak kerusakan lingkungannya, masyarakat sudah tidak bisa gunakan air tersebut, yang tepatnya di sungai ini DAS Araren
DAS Pangisan dan DAS Marawuwung, yang sampai hari ini masyarakat melihat sering terjadi perubahan warna di kala mentari bersinar, di kala hujan debit air tidak seperti biasanya lebih banyak. Dan di duga ada yang di buka di atas gunung seperti bak penampung atau apapun itu,” jelas Limpek.
Oleh sebab itu lanjutnya, saya mengajak semua elemen ormas adat masyarakat yang mencintai Lingkungan yang sehat dan bersih, mari kita peringati hari tersebut di pintu masuk PT MSM, agar dunia tau bahwa ada keluhan dar LSM Oranas Adat tapi seakan tidak di tepis oleh pemangku kekuasaan di perusahan tersebut dan juga tidak menyentuh prinsip Dinas lingkungan Hidup terkait keluhan masyarakat ini.
“Memperingati Hari lingkungan hidup kami akan membuat gerakan agar bisa terbuka apa yang menjadi pokok dasar permasalahan di Desa lingkar Tambang PT MSM ini,” tutupnya.
Penulis : Deibby Malongkade











