MINUT, VIRALBERITA.NET — Tingkatkan pelayanan kepada masyarakat dan menunjang program pemerintah KEK Likupang sebagai daerah super prioritas, Anggota DPRD Kabupaten Minahasa utara Paulus Polce Sundalangi,SE agendakan pertemuan tatap muka dengan para hukum tua yang ada di daerah pilihannya Talawaan-Dimembe-Likupang Selatan.
Tatap muka rutin perdana yang diagendakan setiap dua bulan sekali ini digelar besama tiga hukum tua, Hukum tua Matungkas Novieta Tangkudung, Hukum tua Desa Laikit Ferry Koloay dan Hukum tua Desa Dimembe Johanes Tuwaidan di RM Matuari Jalan SBY Minut, sabtu 22 Mei 2021.
Menurut Sundalangi, sebagai ketua komisi 3 DPRD Minut, selain kerinduan ingin bertatap muka dengan para hukum tua, dirinya untuk tukar pikiran sekaligus memberikan informasi-informasi yang penting tentang Manajemen pemerintahan desa, pengelolaan keuangan desa dan bumdes agar di kelolah dengan baik.
” Sebagai anggota dewan, dalam hal ini sebagai ketua komisi 3 yang membidangi keuangan dan kesejahtraan rakyat yang latar belakang saya adalah hukum tua, jadi punya kerinduan untuk bertemu dan bertatap muka dengan hukum tua untuk bertukar pikiran dan memberikan informasi manejemen dan pengelolaan keuangan desa agar terkelola dengan baik,” ucap mantan hukum tua desa laikit 6 tahun ini.
Dari pantauan media viralberita.net, pertemuan ini pun dari keterangan Politisi partai Nasdem ini sekaligus untuk mempersiapkan tiga Desa Laikit, Matungkas dan Dimembe sebagai penyangga dalam rangka menunjang KEK Pariwisata Likupang sebagai daerah super prioritas.
“Begitu juga dalam menghadapi KEK Likupang, Budaya dari tiga desa ini memiliki daya tarik yang dapat menjadi faktor penunjang destinasi Pariwisata Likupang. Namun, ini hampir punah dan destinasi wisata yang infrastrukturnya sudah rusak tidak terpelihara lagi, ini yang harus dibenahi,” tutur Sundalangi.
Menurut Sundalangi, Budaya yang dimiliki Desa Laikit, Matungkas dan Dimembe harus dikembangkan, karena kearifan lokal ini dapat menunjang perekonomian Masyarakat dan persiapkan juga sarana dan prasarana yang memadai.
Lanjutnya, pemimpin itu harus berkualitas dalam hal ini harus tanggap dengan situasi atau keadaan jangan pesimis harus proaktif untuk kemajuan desa dan seluruh masyarakat di minahasa utara.
“Agenda atau program pribadi yang rutin ini diadakan tiap dua atau tiga bulan sekali. Semuanya ini adalah untuk tukar pikiran yang sifatnya edukasi bukan pencitraan,” Pungkas Sundalangi saat menutup pertemuan.
(Deibby Malongkade)
