MINSEL, ViralBerita.Net– Badan SAR Nasional (Basarnas) Minsel yang di bantu TNI Polri,Satpol PP, Relawan dan warga Masyarakat, berhasil mengevakuasi dua korban meninggal dunia akibat tertimbun longsor di terowongan 13 area pertambangan emas milik PT. Sumber Energi Jaya (S.E.J) Desa Karimbow Kecamatan Motoling Timur Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Jumat 19/3/2021.
Evakuasi korban tertimbun longsor ini, berlangsung sangat dramastis yang di sebabkan banyaknya material batu besar yang menindih tubuh korban sehingga menyulitkan para tim gabungan untuk mengeluarkan jasad korban dari lokasi tempat kejadian perkara.
Kepala Badan Sar Nasional (Basarnas) Minsel/ Amurang Hartje Raintama, yang memimpin langsung proses evakuasi kepada media ini mengatakan, sesuai dengan laporan yang mereka terima, musibah terjadi sejak Kamis 18/3/2021, Pkl.17:00 Wita. Menerima laporan tersebut Tim kami langsung bergerak menuju di lokasi tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan evakuasi terhadap korban yang dinyatakan masih berada di lubang terowongan 13 milik PT. S.E.J.
” Setelah menerima laporan Tim kami dari Basarnas Amurang yang di bantu TNI Polri bersama Pol PP, langsung mendatangi lokasi kejadian perkara di mana dua korban yang dinyatakan tewas tertimbun material bebatuan diakibatkan dengan terjadinya longsor. Kami tiba kurang lebih Jam 20:00 malam dan saat itu juga langsung melakukan pemetaan lokasi, namun karena medan cukup berat sehingga proses evakuasi di tunda sampai pada ke esokan harinya, yaitu hari Jumat, 19/3/2021 yang di mulai Pkl. 14:00. Dan kami bersama tim gabungan relawan dibantu oleh warga masyarakat akhirnya proses evakuasi kedua korban yang bernama Yanni Lombok (45) dan Melky Karuh (37) berhasil dilakukan pada Pkl. 17:00.”Ungkap Raintama.
“Walaupun di awal pemetaan lokasi kami melihat medan cukup berat dan tidak ada jaminan keselamatan bagi kami, karena kondisi sangat membahayakan sehingga proses evakuasi tidak dapat di lanjutkan. Namun karena ada topangan dan desakan dari warga masyarakat bersama keluarga kami melanjutkan proses evakuasi ini walaupun memiliki resiko yang cukup tinggi. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami bersama tim gabungan, relawan dan warga masyarakat yang telah terjun langsung dalam proses evakuasi tidak lupa memanjatkan Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas pertolongannya dalam usaha kami mengevakuasi kedua korban, walaupun memiliki kendala yang sangat sulit kami lalui, dan sangat mengancam akan keselamatan kami akhirnya bole dapat dilalui dengan begitu baik. Untuk itu kepada hamba hamba Tuhan yang tidak henti hentinya menopang dengan doa selama kami melaksanakan tugas, kami sampaikan terimah kasih.” Ungkap Putra Asal Desa Elusan, Hartje Raintama.
Dilain pihak, Managemen PT. Sumber Energi Jaya (S.E.J) melalui HRD Pak Bungsu ketika di konfirmasi oleh wartawan media ini mengatakan, bahwa kejadian tertimbunnya warga di lokasi lubang terowongan tunnel 13, nanti didapatkan informasi dari warga, yang menurut kami mereka adalah penambang liar, kenapa kami katakan liar atau ilegal karena mereka bukan karyawan di perusahaan kami.
“Perlu diketahui, Lubang terowongan Tunnel 13 itu, sudah sejak lama di tutup, yang menurut kami kondisi lubang itu sudah sangat membahayakan, oleh karena itu kami tidak mengijinkan lagi karyawan beraktivitas di lokasi tersebut demi menjaga keselamatan mereka. Oleh karena itu, kami pihak perusahaan telah berulang kali menghimbau kepada masyarakat baik melalui Camat bahkan Hukum Tua yang ada di Desa sekitar wilayah tambang milik perusahaan PT. S.E.J, untuk tidak bole melakukan aksi pertambangan tanpa seijin pihak perusahaan, jika mereka memaksakan masuk di area tambang kami nyatakan itu adalah tindakan yang telah melanggar hukum alias ilegal, dan sama sekali kami tidak bertanggung jawab jika terjadi sesuatu terhadap mereka seperti yang sudah terjadi saat ini.”Ungkap Bungsu.
“Ditambahkan Bungsu, mereka sudah sering melakukan aksi penambangan liar di area milik perusahaan PT. ‘SEJ ‘. Pungkas nya . *[Ola Rumengan]