MINU, viralberita.net — KEMENTAN, DISTANAK Sulawesi utara (Sulut) dan PT TWINN jamin ketersediaan Benih Jagung Hibrida tahun 2020 akan tetap aman ditengah pandemi Covid 19.
Program Perbenihan Berbasis Koorporasi di Sulawesi Utara (Sulut) yang sukses ditahun 2019, masih terus melaksanakan panen Benih Jagung Hibrida hasil karya anak bangsa.
Dengan berjalan baiknya program di tahun 2019 ini, KEMENTAN memberi Kepercayaan lagi di DISTANAK SULUT dan memberikan Program Kelanjutan di tahun 2020, dengan Program Tambahan tersebut setidaknya akan ada benih tambahan di bulan Oktober untuk mencukupi kebutuhan benih di Sulut.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulut Ir. Novly G Wowiling MSi menyatakan rasa bangga, Sulut menjadi Provinsi terpilih atas program Kementan, dan akan terus mendorong geliat tumbuhkembangnya penangkar kecil untuk menjadi produsen benih jagung yang lebih maju, tangguh dan modern sehingga petani dapat mencapai hasil yang memuaskan, terlebih mendukung produk rakitan anak negeri, sehingga nantinya bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri, dan yang terpenting, Sulut bisa mencukupi kebutuhan benihnya sendiri.
“Dari evaluasi kami, hasil panen benih jagung hibrida di Provinsi Sulut saat ini masih terus berlangsung dengan total rata-rata 6,24 Ton/ha tongkol kering sawah, sementara hasil tertinggi di Kab. Minahasa bisa mencapai 7,1 Ton/ha. Dijamin hasil panen jagung hibrida melimpah tahun ini, meski diserang ulat grayak, tidak berpengaruh signifikan, jadi tidak perlu khawatir, dan dari luas panen seluas 253,4 ha diperkirakan calon benih berkisar 525 Ton,” tukas Novly.
Menurutnya, Kesuksesan penangkaran benih ini tentu tidak lepas dari pendampingan dan pengawalan dari seluruh stake holder terkait baik Pusat, DISTANAK Sulut, Disperta Kabupaten, Penyuluh, POPT dan mitra (PT. Twinn) serta PBT selaku bagian dari BPSB sebagai Pengontrol Mutu dan Kualitas Benih, papar Kepala Balit Tanaman Sereal, Dr. Muhammad Azrai, SP, MP. Harapannya, kesuksesan ini, bisa direplikasi untuk petani di provinsi lain. Ketekunan dan pengalaman petani penangkar menjadi kunci kesukseksannya.
“Sasaran Paling utama dalam Program ini sebenarnya Peningkatan Hasil di Tingkat Petani, dan dari hasil panen yang didapat berdasarkan hasil survey di tingkat petani (Di Wilayah Remboken), Pendapatan mereka meningkat lebih dari 200%, dengan keuntungan lain mereka bisa menjual hasil panen mereka tanpa perlu melakukan penjemuran.
Selain itu, dengan adanya Program ini , secara tidak langsung Perputaran uang yang dulu biasanya dinikmati oleh Petani benih di Jawa sekarang bisa dinikmati sendiri oleh Petani di Sulut, sebagai catatan untuk penanaman 100 Ha saja di Remboken ada perputaran uang pembelian tongkol di tingkat petani hamper 3M.
Secara otomatis Peningkatan SDM di tingkat Budidaya Pertanian menjadi meningkat secara otomatis dikarenakan adanya transfer ilmu baik dari Penyuluh, maupun Petugas Lapang dari PT.TWINN. Papar Michael Christian Soukotta sebagai Perwakilan PT.TWINN di wilayah Sulawesi.
Dengan berjalan baiknya program di 2019 ini dan dengan adanya program lanjutan di 2020, maka bisa dipastikan Sulawesi Utara akan menjadi Provinsi yang tidak hanya bisa mencukupi kebutuhan benih nya sendiri tapi juga bisa menjadi salah satu provinsi di Indonesia Bagian Timur untuk membantu Provinsi lain di sekitar dalam hal benih.
(Deibby Malongkade)