DIMEMBE, VIRALBERITA.NET — Masyarakat desa Laikit dan Dimembe dengan berpakaian adat minahasa utara melakukan upacara adat Dumia Umbanua Daikit atau upacara bersih kampung dan ator kampung di kantor desa Dimembe, kecamatan Dimembe Minahasa utara, selasa 14/01/2020.
Acara yang diawali dengan ritual yang dilakukan 9 (sembilan) Pekasaan (tua-tua kampung) menggambarkan 9 leluhur dengan menyembeli hewan Babi dan menggunakan hati babi sebagai petunjuk untuk memberi tanda baik buruknya sesuatu yang akan terjadi dikampung pada tahun 2020 dan sesajen yang terdiri dari Tumpeng, saguer, cap tikus, kue tradisional asal Minahasa utara.
Saat prosesi ritual berlangsung, seorang pekasaan kemasukan roh leluhur dan mengucapkan pesan-pesan dalam bahasa Tonsea dihadapan pemerintah dan masyarakat, dan pesan yang diucapkan agar masyarakat dan taranak tidak melanggar adat dan agama yaitu harus rajin ke Gereja. Para tua-tua memohon doa kepada Tuhan yang maha esa melalui leluhur agar pemerintah dan masyarakat dapat hidup tentram dan sejahtera.
Setelah acara ritual, para pekasaan, pemerintah, tokoh masyarakat dan masyarakat melakukan pemeriksaan dengan menggunakan roda sapi ke kampung, pertama rumah hukum tua kemudian ke waruga-waruga (makam leluhur) berdoa dan minta restu diiringi tari kebesaran dan drum ban . Setelah kembali, makan bersama seluruh masyarakat didaun dan minum dengan menggunakan bambu yang telah dipotong-potong kecil.
Kepala dinas kebudayaan provinsi Sulawesi utara Jendry Sualang, S.Pd. MAP dalam sambutan mengatakan, sesuai dengan undang-undang nomor 20 tahun 2003, pemerintah bekerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota mencari orang-orang yang cerdas dan berbudaya.
“Kami mencari orang-orang cerdas intelektual menguasai pengetahuan dan teknologi, cerdas emosional sosial, menghargai budaya, memiliki etika, suka berkomunikasi, memiliki tata krama yang baik dan diterima masyarakat,” ucap Sualang.
Sualang juga mengatakan pemerintah Sulut akan mengusulkan adat Dumia Umbanua Daikit untuk menjadi warisan budaya tak benda nasional asal sulawesi utara, Minahasa utara lebih khusus asal desa Laikit dan Dimembe sehingga kedepan pelaksanaan adat ini ada pos anggaran.
Ketua panitia acara adat Dumia umbanua Novie Ngangi menyampaikan, desa Laikit sudah berusia 255 tahun didirikan oleh opo Ngangi dan tradisi ini dilakukan pada bulan pertama setiap tahun.
“Sudah menjadi tugas kita para generasi muda untuk terus melestarikan budaya para leluhur kita yang merupakan warisan kekayaan yang memiliki nilai budaya yang tinggi untuk diwariskan dan mengajarkan kepada anak cucu kita supaya kebudayaan tidak punah dan tetap bertahan, karena budaya merupakan identitas diri kita , yang harus diperkenalkan kepada dunia,” ucap Ngangi.
Acara adat turut dihadiri kepala dinas lingkungan hidup Minahasa utara Theodora Luntungan, anggota DPRD provinsi Sulut Melky J Pangemanan, anggota DPRD Minut Paulus P Sundalangi, Politisi Minut Fransiska Tuwaidan, Camat Dimembe Ansye Dengah, Kapolsek Dimembe AKP Edy Susanto, hukum tua Dimembe dan Laikit dan masyarakat.
(Deibby Malongkade)