Pertama Di Sulut, Gunakan Dandes Cegah AIDS Dan Pelecehan Anak , Watutumou lll Tuai Apresiasi
MINUT, VIRALBERITA.NET — Dana desa telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat terutama pada bidang infrastruktur sehingga pembangunan bisa dirasakan oleh masyarakat. tetapi, Pembagunan sumber daya manusia juga merupakan hal yang sangat penting untuk menjadi perhatian pemerintah.
Oleh karena itu, pemerintahan desa Watutumou lll melaksanakan penyuluhan HIV/AIDS untuk perempuan dan pendidikan sex orang tua untuk perlindungan anak, serta penyuluhan pendidikan sex pada anak usia dini dan remaja, ini adalah untuk pertama kalinya di Sulut Dandes dimanfaatkan untuk pendidikan dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dari usia dini, sabtu 10/8/19,di kantor Hukumtua Watutumou lll kecamatan Kalawat kabupaten Minahasa Utara.
” Saya ingin manfaat dana desa tepat sasaran dan dirasakan oleh semua unsur masyarakat karena dana desa adalah hak masyarakat . Pada Dandes 2019 kami programkan 30 persen anggaran Dandes untuk kesehatan,termasuk pemberdayaan menyangkut pendidikan kesehatan,”ucap Intan Rona Wenas Hukumtua Desa Watutumou lll.
Lanjutnya, tujuan kegiatan ini untuk memberikan pendidikan sex kepada orang tua untuk melindungi anak dan menghindari HIV/AIDS serta menekan angka pelecehan seksual terhadap anak.
“Agar sejak dini anak-anak diajarkan untuk berani berkata tidak kepada orang lain selain ibunya untuk menyentuh bagian tubuhnya yang ada didalam baju,” pungkasnya.
Harapan kedepan kata Wenas, supaya melindungi anak dari usia dini untuk pembentukan sumber daya manusia yang unggul.
Sementara, pemerintah provinsi sulawesi utara melalui komisi penanggulangan AIDS Jones Oroh, SIK, MAP bersama Joni Wuisan (Narasumber) memberikan apresiasi kepada pemerintah desa Watutumou lll yang proaktif berinovasi melalui dana desa memberikan informasi kesehatan yang sangat penting kepada masyarakat yang kadangkala diabaikan pemimpin lain.
“Penyebaran HIV AIDS semakin banyak, dan akan menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit. Nah, ini antisipasi yang dilakukan oleh pemerintah desa Watutumou lll. Apresiasi yang positif oleh pemerintah provinsi Sulut. Makanya proaktif dari desa itu sangat diperlukan, juga akan membantu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam sejahterakan masyarakat,”ucap Oroh.
Lanjutnya, kegiatan penyuluhan sosialisasi masyarakat tentang bahaya HIV dan AIDS dan narkoba menggunakan dana desa yang patut ditiru oleh Pemerintah Desa yang lain. Tahun ini sampai bulan ini di Sulut ada 3 ribuan orang terinfeksi AIDS.
Terpisah, Kepala bidang penanganan khusus dan perlindungan hak anak provinsi Sulawesi utara Everdin Kalesaran juga memberikan mengapresiasi inisiatif hukum tua yang terbeban dengan keselamatan masyarakat.
“Kami komisi penanganan khusus dan perlindungan hak anak sangat bahagia dengan kegiatan ini. Hukumtua sudah mengamanatkan undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang dana desa. Musyawarah desa di tahun 2018 dan di tahun 2019 ini terealisasi pada kegiatan hari ini. jadi, sungguh sangat inspirasi bagi kami, hari ini desa melakukan terobosan atau lompatan untuk pemberdayaan, UU Nomor 35 Tahun 2014 tentangĀ perlindungan anak adalah kewajiban pemerintah ” pungkas Kalesaran bangga.
Apresiasi juga kegiatan ini lanjutnya, karena dibuat ramah anak, inisiatif sekalian inspiratif dengan dekorasi yang meriah, dibuat tidak membosankan agar mereka ingin belajar bersama tentang bagaimana bahaya-bahaya kejahatan seksual terhadap anak karena kasus ini sudah marak terjadi akhir-akhir ini.
Ditambahkan Kalesaran, Watutumou lll adalah pilot project desa ramah anak yang akan dikoordinasi dengan Pemerintah kabupaten untuk memberikan reward.
Pada kegiatan ini juga, pemerintah desa Watutumou lll menggelar program gerakan 100 anak desa minum susu, membagikan susu gratis setiap bulan. Ini juga anggaran dari dana desa.
Acara edukasi yang dimoderatori sekertaris camat kalawat Iwan Senduk semarak diikuti antusias oleh seratus anak. Berlangsung meriah. sebelum pulang, mereka diberikan susu gratis, biskuit susu dan suvenir payung lambang perlindungan terhadap anak.
(Deibby Malongkade)