Kawanan Penjahat Catut Nama Kapolsek, Minta Uang ke Sejumlah Kades di Mitra
MITRA- Demi melancarkan niat bulus, oknum bahkan diduga sebagai kawanan penjahat dengan berani mencatut nama personil aparat penegak supermasi hukum. Tak tanggung-tanggung nama yang dicatut adalah oknum kapolsek di salah satu wilayah kepolisian yang ada di Minahasa Tenggara (Mitra).
Ihwalnya, belum lama ini ada oknum yang belum diketahui identitasnya mengatasnamakan kapolsek, kemudian mengubungi kepala desa dan warga melalui telepon seluler untuk meminta sejumlah uang.
Tak mau nama baik dan struktur organisasi kepolisian tercoreng, sejumlah Polsek di antaranya Polsek Toluaan telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat supaya tidak terjebak aksi penipuan melalui telepon seluler yang mengatasnamakan kapolsek.
Lantaran menurut keterangan pihak kepolisian, peristiwa penipuan yang mengatasnamakan kapolsek benar-benar terjadi. “Yang dicatut adalah rekan saya sebagai kapolsek. Demi mencegah kejadian serupa, maka kami mengeluarkan imbauan, ” beber Kapolsek Toluaan Ipda Imanuel Lutham ketila dikonfirmasi melalui telpon seluler, Kamis (13/6/2019).
Dikatakan Lutham, imbauan disampaikan kepada pemerintah setempat, dalam hal ini kepala kecamatan yang kemudian diteruskan kepada warga. Isi imbauannya, kata Lutham, memberikan penerangan kepada masyakat. Bahwasannya aparat kepolisian apalagi kapolsek tidak pernah menghubungi kepala desa atau masyarakat untuk meminta uang. “Tidak ada yang seperti itu, ” kata Lutham sembari menambahkan akan berupaya menangkap oknum kapolsek gadungan yang meresahkan.
Peryataan Lutham turut dipertegas Kapolsek Tombatu Ipda Nicky Pondalos. Ditegaskan Pondalos, pihaknya telah mengetahui keberadaan (kapolsek gadungan) yang dimaksud. “Oknum tersebut berada di luar wilayah Sulawesi Utara. Untung saja dalam hal ini belum ada kepala desa yang terlanjur memberikan uang. Artinya unsur penipuannya belum terjadi. Namun kami tetap mengimbau masyarakat agar hati-hati dan waspada,” ucap Pondalos.
Kasat Reskrim Polres Minsel-Mitra AKP Ari Prakoso pun membenarkan adanya oknum oknum tidak bertanggungjawab yang sering membuat gaduh masyarakat. Bahkan menurut Prakoso dirinya pernah menjadi korban. Namun setelah dilacak oknum oknum penipu yang dimaksud jauh keberadaanya atau berada di luar Sulawesi Utara. “Jadi kalau ada yang seperti itu, masyarakat langsung membuat laporan polisi biar kita langsung telusuri, ” jelasnya Prakoso via seluler.
(Koresy