Berita Terkini

GTI Kawal Dugaan Korupsi di Unsrat

 

Viralberita net Manado-Indikasi jual beli nilai yang mencuat di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado pada Desember 2018 masih mengendap sampai saat ini. Padahal indikasi ini cukup merugikan salah satu dosen Unsrat, Magdalena Wulur.

Diketahui masalah pada akhir 2018 itu mencuat saat nilai semester lima Mahasiswa FISIP Unsrat pada mata kuliah Perpajakan tiba-tiba berubah dari C ke B dan dari E ke C.

Perubahan nilai tersebut diduga melibatkan sejumlah sindikat yang meliputi staf. Selain staf ada juga dugaan oknum pejabat teras Unsrat inisial RG yang sengaja mengubah nilai tersebut.

Saat temu media, Sabtu (11/5), Magdalena Wulur kecewa atas diamnya persoalan itu walaupun sistem di Unsrat mulai diperbaiki.

“Saya heran rektor maupun dekan Fisip Unsrat tidak merespon surat resmi yang saya layangkan,” tambah Magdalena.

Ia meminta kepedulian alumni Unsrat serta aktivis peduli pendidikan untuk dapat bergandengan bersama menelusuri persoalan itu, serta memperbaiki Unsrat.

“Sekarang sudah ada Garda Tipikor Indonesia (GTI) Kota Manado yang mengadvokasi saya,” ungkap Magdalena kepada wartawan.

Kata dia, imbas dari mencuatnya dugaan itu adalah dia terhambat dalam penelitian.

“Nama saya tidak ada terus. Bahkan ada pengajuan nama dari Pemerintah Kota Manado untuk penelitian, saat diajukan ke rektorat Unsrat, nama saya malah dicoret. Saya tidak tahu alasannya. Kalau tahu alasannya kan enak saya mau introspeksi atau seperti apa,” cerita Magdalena.

Sementara Benny Montolalu, Sekretaris GTI Manado kepada wartawan mengatakan GTI serius mengawal dugaan korupsi di Unsrat. Benny menjelaskan ada 8 dugaan yg belum dilanjutkan oleh Polda dan Kejaksaan.

“Jika tdk ada respon lagi maka kami akan turun demonstrasi barengan relawan selesai Lebaran dan saat penerimaan Mahasiswa Baru,” tegas Benny.

Tambah Benny, delapan persoalan itu mengendap begitu saja oleh Kepolisian maupun Kejaksaan.

“Contohnya yaitu Gedung Laboratorium Fakultas Mipa, rehabilitasi gedung Fakultas Teknik dan persoalan dosen Magdalena Wullur,” katanya.

Atas dasar ini juga, GTI menarik dukungan pada Rektor Unsrat yang tidak fokus mengatasi korupsi di universitas yang dipimpinnya.

“Sementara untuk masalah yang menimpa Magdalena Wulur, kami akan telusuri lebih lanjut. Terlebih kepada oknum pejabat teras Unsrat,” jelas Benny.

(Koresy)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button