Hukum & Kriminal

Penipuan Lewat Transaksi Online, Penipu Mengaku Anggota Polwan Berpangkat Pribda

RIAU – Berhati-hatilah jika bertransaksi jual beli online via medsos dan Whatsapp Jika tidak jelas bisa-bisa kita menjadi korban modus penipuan seperti yang dialami Musidi warga Talang Jerinjing Kecamatan Rengat Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

Di karenakan bertransaksi jual beli sepeda motor via whatsapp, Musidi harus rela tertipu uang Rp 11. 500. 000 dan diminta mengisi formulir pesanan merek sepeda motor. Lalu setelah deal transaksi pertama ke Rek, bendahara keuangan show room A/N ABD Rasyid T. Sebagai DP motor RP. 2,500.000 Setelah itu dimintai uang cargo RP.1.500,000.

Pelaku mengatakan, masih ada biaya administrasi yang harus diselesaikan untuk pencabutan berkas dari lelang leasing dan biaya balik nama sebanyak Rp. 2.500,000 karena barang harus diselesaikan administrasinya baru bisa dikirim,” beber Musidi

Uang tersebut ditransfer sebanyak lima kali ke rekening yang sama atas nama ABD Rasyid T. ke BANK Syariah Mandiri dengan No Rek. 7128464117 berikut rincianya, pada 17 juni RP. 2 juta, 18 juni RP. 2 juta, 19 juni RP. 4 juta, 20 juni RP. 2 juta, 22 juni 1,5 juta

Musidi ketika itu yakin tidak akan tertipu lantaran pemilik akun jual beli motor leasing bekas itu mengaku sebagai Polwan berpangkat Bripda yang bertugas di Polda Pekanbaru dengan no Anggota 911907 923 Polda Pekanbaru no 6013 0106 2447 8533

“Begitu Saya yakin karena dia mengaku Bripda Farah Kharida, bertugas di Kapolda Pekanbaru dengan pasang foto wanita berpakaian polwan,”kata Musidi kepada media viralberita.net pada hari Minggu 30/06/19) lewat pesan whatsup.

Maka dari Itu, dalam proses transaksi dan negosiasi jual beli sepeda motor honda KLX itu, musidi mengatakan, pelaku sempat mengirim foto KTP dan foto anggota atas nama Farah Kharida.

Dalam foto KTP dan kartu anggota yang dikirim via WA, tertulis pelaku beralamat di Jl. Soekarno hatta no 54 RT 002 RW 004 desa Air Hitam Kecamatan Payung Sakaki Kota Pekanbaru. Dalam KTP itu tercatat status pekerjaannya sebagai Polisi.

“Jadi saya yakin nggak akan tertipu karena yang bersangkutan ngakunya Polisi. Bahkan dia juga sempat kirim poto kartu anggota polisi,” kata Musidi

Dalam aksi modus penipuan yang dialami Musidi itu, bermula ketika pelaku memposting sepeda motor honda KLX melalui akun FB jual beli sepeda motor leasing bekas, Musidi pun tertarik lantaran ketika itu pelaku menawarkan harga sepeda motor dengan harga murah.

“Setelah deal, lanjut hubungan melalui WA dari harga dan sistem pembayaran. Sebagai tanda jadi, pelaku minta saya transfer uang Rp 2 juta dulu ke rekening Bank Syariah Mandiri atas nama ABD Rasyid T,” papar Musidi.

Setelah ditransfer uang pelunasan Rp 2 juta itu, pelaku berjanji akan mengirim sepeda motor satu hari usai pelunasan. Setelah ditunggu sampai tiga hari usai mentransfer sisa uang ternyata sepeda motor tidak juga sampai dikediaman Musidi.

“Saya hubungi lagi dia lewat WA, saat itu dia mengatakan masih memproses bea balik nama di Samsat, dan membutuhkan biaya Rp 2 juta lagi, untuk kedua kalinya, Musidi menaruh curiga dengan gelagat pelaku namun dengan segala tipu daya pelaku, kecurigaan Musidi kembali luntur,” ujar Musidi.

“Saya waktu itu yakin, ini penipuan, tapi entah kenapa saya ini percaya aja. Saya transfer lagi Rp 1,5 juta sesuai permintaan pelaku, jadi total sudah Rp 11.500. 000 juta yang saya kirim, tapi sampai detik ini motor tak kunjung tiba, no hp dan akun yang bersangkutan pun hilang semua dia blokir sehingga tidak bisa komunikasi lagi,” jelas Musidi.

(Koresy)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button